REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Permata akan mengerem laju kredit pada 2013. Target kredit tahun ini hanya dipatok sebesar 20 persen.
"Kami rem pertumbuhan kredit dari tahun lalu 37 persen menjadi 20 persen," ungkap Komisaris Bank Permata, Tony Prasetiantono di gedung DPR, Selasa (22/1).
Dia mengatakan pertumbuhan kredit Bank Permata tersebut masih di angka rata-rata industri perbankan. Pertumbuhan ekonomi dunia yang tidak terlalu tinggi serta pemulihan ekonomi Eropa dinilai akan mempengaruhi Indonesia. Hal itu membuat pertumbuhan kredit tidak akan setinggi tahun lalu.
Kredit Usaha Menengah Kecil dan Mikro Bank Permata akan memenuhi aturan dari Bank Indonesia sebesar 20 persen dari portofolio kredit. Tahun lalu, kredit usaha menengah kecil dan mikro (UMKM) masih sekitar 18 persen.
Pada September 2012, Bank Permata mencatat pertumbuhan kredit sebesar 39 persen menjadi Rp 89,9 triliun dari Rp 64,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut laba bersih setelah pajak (konsolidasi-unaudited) sebesar Rp 1,093 triliun hingga pada 30 September 2012. Jumlah tersebut meningkat 16 persen dari Rp 946 miliar pada periode yang sama 2011.
Laba operasional Bank Permata tumbuh 25 persen menjadi Rp 1,373 triliun yang didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya. Pendapatan bunga bersih tumbuh 43 persen menjadi Rp 4,276 triliun. Sementara pendapatan berbasis biaya naik 11 persen menjadi Rp 831 miliar. N