Selasa 08 Jan 2013 23:10 WIB

Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Loyo

Rupiah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Rupiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom dari PT Indo Premier Securities Seto Wardono, mengatakan nilai tukar rupiah pada 2013 diperkirakan melemah dengan kisaran rata-rata Rp9.717 per dolar AS, 

turun dibandingkan pada 2012 yang rata-rata berkisar Rp9.380 per dolar AS.

"Rupiah pada 2013 diprediksi lebih lemah daripada tahun 2012 karena anggaran APBN diperkirakan masih akan defisit," kata Seto dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (8/1).

Menurut dia, pelemahan rupiah ini akan mendorong peningkatan ekspor dan mengurangi impor. Sementara proyeksi inflasi 2013 diprediksi mencapai 5,77 persen yang artinya inflasi diperkirakan akan melampaui target Bank Indonesia yang berada di kisaran 3,5 hingga 5,5 persen. 

Tingginya inflasi, menurut dia, dipicu pelemahan rupiah, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan kenaikan upah minimum provinsi. Dia memperkirakan kenaikan TDL akan menambah inflasi sebesar 0,88 persen sedangkan kenaikan UMP akan menambah 0,5 persen pada angka inflasi 2013.

"Kami perkirakan dari kenaikan TDL akan ada tambahan inflasi 0,88 indeks poin. Kenaikan UMR bakal menambah 0,5 indeks poin," katanya.

Sementara pada 2014, inflasi diperkirakan akan turun menjadi 4,95 persen sesuai target. Kenaikan inflasi sementara pada 2013, target inflasi di tahun 2014, dan kebutuhan untuk melindungi perekonomian domestik di tengah suasana ekonomi global yang lemah menyebabkan Bank Indonesia tidak memiliki alasan untuk menaikkan suku bunga acuan.

Di sisi lain, defisit anggaran tidak memberi ruang untuk menurunkan suku bunga acuan. Oleh karena itu, diperkirakan BI rate akan tetap pada angka 5,75 persen selama 2013.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement