REPUBLIKA.CO.ID,TANJUNG ENIM--Sekalipun harga batu bara dunia anjlok, PT Bukit Asam (PTBA) Tbk masih mampu meningkatkan kinerjanya.
Direktur Utama PTBA Tbk Milawarma, Senin malam (31/12) pada perayaan malam pergantian tahun bersama karyawan mengungkapkan, produksi dan penjualan perusahaan plat merah tersebut di atas realisasi tahun lalu.
“Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya secara umum kinerja operasional PTBA tahun 2012 menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan, khususnya penjualan dan produksi. Untuk penjualan mengalami kenaikan sebesar 21 persen, atau menjadi 16,28 juta ton dari tahun sebelumnya 13,47 juta ton,” kata Milawarma.
Untuk produksi dan pembelian batu bara oleh PTBA dan anak perusahaannya selama 2012 juga naik lima persen, menjadi 14,56 juta ton dari tahun sebelumnya 13,83 juta ton. Dalam hal volume produksi 2012 mencapai sebesar 13,99 juta ton atau enam persen lebih tinggi dari produksi tahun 2011 sebesar 12,39 juta ton.
“Kenaikan produksi PTBA ini merupakan konstribusi dari keberhasilan unit pertambangan Tanjung Enim atau UPT menaikkan produksinya sebesar enam persen menjadi 13,09 juta ton dari produksi tahun sebelumnya sebesar 12,38 juta ton,” katanya.
Kenaikan produksi juga terjadi pada PT IPC (International Prima Coal) – anak perusahaan PTBA Tbk di Kalimantan TImur – yang berhasil meningkatkan produksinya sebesar 61 persen atau menjadi 900.000 ton dari tahun sebelumnya 560.000 ton.
Sementara itu untuk pembelian, anak perusahaan PTBA yaitu PT BAP (Bukit Asam Prima) mampu meningkatkan pembeliannya mencapai 130 persen atau menjadi 1,43 juta ton dari tahun sebelumnya 620.000 ton.
Meningkatnya produksi dan penjualan PTBA menurut Milawarma juga terkait dengan meningkatnya kinerja perusahaan mitra yaitu PT Kereta APi Indonesia (PT KAI). “PTBA memberikan apresiasi kepada PT KAI,” katanya.
Selama 2012 PT KAI mampu mengangkut batu bara dari Tanjung Enim ke pelabuhan Tarahan di Lampung sebesar 11,26 juta ton, pada tahun 2011 hanya mampu mengangkut 9,37 juta ton.
Secara keseluruhan angkutan batu bara oleh PT KAI dari Tanjung Enim ke Tarahan dan ke Dermaga Kertapati di Palembang juga terjadi peningkatan. “Pada 2011 angkutan batu bara dengan kereta api ke Tarahan dan Kertapati sebesar 11,48 juta ton dan tahun 2012 ini meningkat menjadi 12,96 juta ton,” tambahnya.