Selasa 18 Dec 2012 19:57 WIB

BI: Pemilu Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI

Rep: Mutia Ramdhani/ Red: Hafidz Muftisany
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan masih tetap tinggi. Kisarannya 6,5-6,7  persen.  Menariknya, momen pemilihan umum (pemilu) menjadi komponen baru yang menyumbang pertumbuhan ekonomi 2013.

"BI memproyeksikan momen menjelang pemilu memberi tambahan pertumbuhan ekonomi nasional 0,5 persen pada kuartal III 2013 dan 0,4 persen pada kuartal IV 2012," kata Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Perry Warjiyo, saat dijumpai Republika di Jakarta, Selasa (18/12).

Puncaknya pada 2014, pemilu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi 1,7 persen pada kuartal I 2014 dan 0,4 persen pada kuartal II 2014.

Proyeksi angka tersebut, kata Perry, merujuk pada kondisional pemilu tahun-tahun sebelumnya. Konsumsi dalam negeri yang dimotori partai peserta pemilu akan tinggi. Misalnya untuk pembelian spanduk dan baju kampanye.

Sumbangan pertumbuhan ekonomi dari momen menjelang pemilu akan meredam penurunan pertumbuhan penjualan sektor komoditas nasional. Perry memperkirakan sektor kelapa sawit masih akan mengalami penurunan hingga triwulan III 2013.

Batubara juga masih melandai turun hingga triwulan II 2013, dan mineral tambang masih turun hingga triwulan III 2013. Meski demikian, kata Perry, komoditas ekspor nasional masih akan naik hingga 1,37 persen dibandingkan tahun ini yang turun menjadi 14,8 persen.

BI memprediksikan kondisi perekonomian global tahun depan masih akan lebih baik dari 2010 dan 2011. Konsumsi nasional akan berkisar 5,4-5,5 persen. Sedangkan investasi masih akan di atas 10 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement