REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Wismilak Inti Makmur resmi menyandang gelar perusahaan terbuka setelah melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham yang dilepas pada Selasa (18/12) berjumlah 629.962.000 lembar saham baru atau 30 persen dari modal disetor.

Perusahaan ini tercatat sebagai emiten ke-22 tahun ini. Wismilak juga menjadi emiten ke-458 yang melantai di BEI dengan mencatatkan 2,09 miliar lembar saham di publik.

Harga saham perusahaan melejit di harga Rp 780 setelah dibuka dengan harga Rp 650 per lembar atau naik 20 persen dari harga perdana. Total nilai transaksi saat dibuka mencapai Rp 8 miliar dengan volume saham sebanyak 21 ribu lot.

Saham perusahaan terus bergerak naik di lima menit pertama dan mencapai posisi tertinggi pada Rp 970 atau naik 49 persen dari harga awal. Volume transaksi yang berhasil dicatat mencapai 41 ribu lot dengan total nilai transaksi Rp 17 miliar.

"Pencatatan saham ini merupakan peristiwa bersejarah sekaligus tantangan baru bagi perusahaan," ujar Direktur Utama Wismilak Inti Makmur, Ronald Walla, di Gedung BEI.

Dengan harga penawaran Rp 650 per lembar, perusahaan yang memiliki kode WIIM ini mengantongi dana sebesar Rp 409 miliar. Sebanyak 50 persen dari total dana tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal Sedangkan 30 persen dipakai untuk modal kerja dan sisanya dipakai untuk pelunasan hutang bank.

Ronald menambahkan saat ini pasar rokok dalam negeri masih tumbuh subur. Dalam lima tahun terakhir perusahaan mengalami pertumbuhan sebesar 33 persen per tahun. Saat ini kapasitas produksi pertahun mendekati 3 miliar batang untuk sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SKM).

Ikuti Whatsapp Channel Republika