REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Timur Tengah diharapkan menjadi lima dari sepuluh pasar angkutan internasional dengan pertumbuhan tercepat dalam empat tahun mendatang. Hal ini merujuk pada laporan industri lalu lintas yang diterbitkan International Air Transport Association (IATA).
Kawasan ini diharap memiliki tingkat pertumbuhan ketiga tercepat sebesar 6,6 persen dalam kategori International Freight Development. "International Freight Development akan melihat permintaan kargo internasional 4,9 persen pada 2016," lapor IATA, seperti dikutip Al Arabiya, Ahad (9/12).
IATA mengatakan Uni Emirat Arab akan menjadi pasar angkutan keenam terbesar di dunia dengan 2,5 juta ton kargo udara. Di posisi pertama ada Amerika Serikat dengan 7,7 juta ton, Jerman 4,2 juta ton, Cina 3,5 juta ton, Hong Kong 3,2 juta ton, dan Jepang 2,9 juta ton.
Para negara berkembang di Timur Tengah, Asia-Pasifik dan Amerika Latin juga akan melihat pertumbuhan pesat penumpang. Hal ini akan dipimpin rute dalam atau yang terhubung ke China.
Rute ini diharapkan mampu menampung 193 juta dari 831 juta penumpang baru selama periode proyeksi, terdiri dari 159 juta pada rute domestik dan 34 juta perjalanan internasional. Meski saat ini perekonomian sedang tidak pasti, namun permintaan diharap bisa terus terkonektivitas.
Hal tersebut dinilai kabar baik bagi perekonomian global. "Transportasi udara tumbuh sehingga mampu menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi di semua negara," ujar CEO IATA Tony Tyler.
Berdasarkan laporan IATA, akan ada sekitar 3,6 miliar penumpang pada 2016. Kapal induk Timur Tengah sendiri, diperkirakan akan mencapai keuntungan sebesar 700 juta US dolar pada 2012. Jumlah ini naik dari 300 juta US dolar dari perkiraan sebelumnya.
Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), pengawas penerbangan memperkirakan industri penerbangan global telah membuat laba bersih sebesar 4,1 miliar US dolar tahun ini. Namun angka ini tidak lebih tinggi dari tahun 2011 yakni 8,4 miliar US dolar.
Menurut laporan Gulf News, secara khusus Timur Tengah telah menunjukkan pertumbuhan terkuat dalam lalu lintas penumpang dengan kenaikan 17,1 persen. Sementara permintaan untuk transportasi kargo telah berkembang sebesar 14 persen.
Tony mengatakan maskapai penerbangan Timur Tengah telah mengalami peningkatan besar tahun ini. "Mereka sangat kompetitif baik di pasar kargo dan penumpang," katanya.
Selain itu, bisnis jarak jauh Timur Tengh juga tumbuh dengan peningkatan pangsa pasar pada rute yang menghubungkan teluk. "IATA memprediksi keuntungan maskapai penerbangan global akan naik menjadi 7,5 miliar US Dollar didorong oleh ekspansi dalam lalu lintas penumpang," ujar Tony.