Jumat 07 Dec 2012 21:01 WIB

Genjot Produksi Susu, Pembibitan Sapi Sepakat Bentuk Asosiasi

Rep: rusdy nurdiansyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Sapi Perah
Foto: Republika/Wihdan
Sapi Perah

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Hasil produksi susu belum maksimal dari pembibitan sapi perah membuat pemerintah mendorong para pelaku pembibitan sapi perah untuk membentuk asosiasi. Gagasan itu disambut baik para pelaku pembibitan sapi perah dan telah bersepakat membentuk Asosiasi Pembibitan Sapi Perah Indonesia.

''Keberadaan asosiasi sangat penting untuk bersama-sama pemerintah bekerja maksimal meningkatkan produksi dan mutu pembibitan sapi perah,'' ujar Abubakar, Direktur Pembibitan Ternak, Dirjen Peternakan & Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, saat meresmikan pembentukan Asosiasi Pembibitan Sapi Perah Indonesia, di Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (7/12).

Menurut Abubakar, upaya pemerintah dalam melakukan inisiasi dan mengawal pelaksanaan uji zuriat sapi perah nasional sejak tahun 2004 hingga saat ini tidak akan memberikan hasil yang memuaskan tanpa dukungan dari berbagai pihak.

''Untuk itu peranan asosiasi diharapkan pembibitan ternak harus running untuk dapat memenuhi kebutuhan swasembada susu. Asosiasi harus berperan untuk uji zuriat sapi perah,'' tuturnya.

Abubakar menjelaskan dalam upaya meningkatkan mutu genetik sapi perah produksi susu di Indonesia maka cara yang paling efektif adalah melalui uji zuriat, yakni pengujian untuk mengetahui potensi genetik calon pejantan melalui produksi anak betinanya.

Mutu genetik adalah parameter mendasar untuk dapat menghasilkan keturunan dengan kualitas baik dan kemudian menurunkan sifat-sifat unggul pada setiap keturunannya.

Uji Zuriat atau juga dikenal dengan nama Progeny Test merupakan serangkaian uji pada calon sapi pejantan untuk mengetahui kemampuan mewariskan sifat-sifat unggulnya pada keturunannya.

Diungkapkan Abubakar, uji zuriat sapi perah nasional periode pertama yang dilaksanakan dari 2004 hingga 2011 telah berhasil melepas empat ekor sapi perah pejantan unggul yang diharapkan dapat meningkatkan mutu genetik sapi perah di Indonesia.

Adiharto, pakar peternakan dari UGM menyambut baik dengan terbentuknya Asosiasi Pembibitan Sapi Perah Indonesia. ''Keberadaan asosiasi pembibitan dan peran masyarakat peternakan harus dikawal pemerintah. Harus bersinergi, sehingga diharapkan kebutuhan akan susu sapi yang bermutu dapat terpenuhi,'' harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement