REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Kadarsah Suryadi, menjelaskan angka pengangguran intelektual di Indonesia masih tinggi.
Suryadi menegaskan pertumbuhan industri manufaktur di negara berkembang seperti Indonesia masih rendah. Sehingga, sukar menyerap tenaga kerja.
"Selain itu perusahaan besar harus membuat perusahaan kecil hidup dan tumbuh dengan memberikan kesempatan mensuplai komponen yang selama ini impor. Hal itu juga dapat membuka keran lapangan kerja baru," tukasnya.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh dominasi sektor jasa dan komoditi sumber daya alam. Rendahnya pertumbuhuhan industri manufaktur berimbas kepada terserapnya lulusan universitas di lapangan pekerjaan.
Menurut Kadarsah, negara maju justru lebih banyak mengembangkan industri manunafaktur untuk mensejahterakan rakyatnya.
Negara maju tidak punya kekayaan alam yang melimpah tapi industri mereka maju. Dengan pesatnya industri maka jumlah tenaga kerja yang terserap juga akan tinggi, hal ini belum terjadi di Indonesia," ujarnya.