Rabu 14 Nov 2012 15:54 WIB

Kredit Korporasi Diprediksi Masih Tinggi

Rep: Nur Aini/ Red: Djibril Muhammad
Bank BCA
Foto: Republika/Wihdan
Bank BCA

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan kredit korporasi pada tahun depan diprediksi masih tinggi sejalan dengan perkembangan ekonomi Indonesia. Perbankan menarget pertumbuhan kredit korporasi bisa mencapai 10 persen hingga paling tinggi 60 persen.  

Direktur Korporasi Bank BCA, Dahlia Manshor Ariotedjo mengatakan permintaan kredit korporasi tahun depan akan tetap tinggi. Pertumbuhan kredit korporasi terutama akan didorong sektor manufaktur. "Di sektor manufaktur, pertumbuhan sampai 30 persen, cukup tinggi," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/11).  

Hingga September 2012, Bank BCA mencatat pertumbuhan kredit korporasi sebesar 27,2 persen menjadi Rp 78,9 triliun. Selain sektor manufaktor, pertumbuhan kredit korporasi akan didorong sektor telekomunikasi. 

"Telko masih akan terus berkembang karena mobile phone yang beli masih tetap banyak," ungkapnya.   

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai General Manager BUMN dan Institution BNI, Rosa De Lima Dwi Mutiari juga akan mendukung kredit korporasi pada 2013. Penyaluran kredit korporasi tahun depan di BNI akan didorong sektor infrastruktur. 

"Kredit yang paling kencang, kami banyak di infrastruktur karena MP3EI jadi penyalurannya ke proyek jalan, transportasi, pelabuhan, pangan dan energy," ungkapnya.

Penyaluran kredit korporasi BNI hingga September 2012 mencapai Rp 64,7 triliun, naik 6,2 persen dari Rp 60,9 triliun pada September 2011. Nilai kredit tersebut ditarget bisa meningkat menjadi Rp 77 triliun pada akhir 2012. "Tahun depan, kami target bisa tumbuh double digit (di atas 10 persen)," ujarnya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement