REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rencana pemerintah mengalokasikan anggaran hingga Rp 1,8 triliun untuk konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) masih terkendala. Pasalnya, dalam postur APBN 2013, anggara untuk konversi tidak dianggarkan dalam bentuk skema tahun jamak (multiyears).
Karenanya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo mengaku akan bertemu Menteri Perekonomian dan Menteri Keuangan guna menyelesaikan persoalan ini. "Kita akan usahakan bisa multiyears," tegasnya pada wartawan, Senin (5/11).
Ia menuturkan awalnya konsep multiyeras ini sudah pernah dibahas. Tapi sayangnya Kementerian Keuangan keberatan dengan konsep ini.
Padahal dengan multiyears, dana yang belum cair di tahun ini, bisa dicairkan sesudah barang selesai dibuat. Sehingga pemerintah bisa membayar proyek BBG yang sudah ditalangi swasta atau Pertamina.
Di kesempatan yang sama, pihaknya juga akan mengajukan perubahan Peraturan Presiden nomor 64 tahun 2012 tentang penyediaan, pendistribusian dan penetapan harga BBG untuk transportasi di Jakarta. Pihaknya ingin agar tahun depan pengadaan konversi BBM ke BBG masih berada di tangan Kementrian ESDM dan bukan Kemnterian Perindustrian.