REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian ESDM menegaskan bakal ada empat golongan yang sama sekali tak akan diberi subsidi listrik tahun depan. Kelompok ini dipastikan akan menerima kenaikan tarif tenaga listrik (TTL) 100 persen.
Golongan itu yakni kelompok rumat tangga R3 dengan listrik 6600 Volt Amper (VA), bisnis B2 6600 VA dan B3 tegangan menengah serta pekantoran P1 dengan daya listrik 6600 VA. "Kelompok ini tak akan dapat subsidi sama sekali," tegas Dirjen Kelistrikan Kemnterian ESDM Jarman, Senin (29/10).
Namun sayangnya, ia tak bisa menjelaskan berapa persentase masing-masing kenaikan untuk sektor lain. Kementerian ESDM, imbuhnya, masih terus menggodok bersama PLN.
"Akhir Oktober ini, kita harapkan selesai," katanya. Ia menuturkan pihaknya akan segera memberikan hasil perhitungan masing-masing pelanggan kepada Menteri ESDM.
Kenaikan ini, ujarnya, tak akan melebihi biaya pokok penyediaan listrik (BPP) plus margin tujuh persen. Ia menekankan kelompok pelanggan rumah tangga dan sosial dengan daya 450 VA dan 900 VA tak akan mendapat kenaikan tarif.
Hal senada juga dikatakan Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini. "Jadi ada empat yang tidak diberi subsidi," ujarnya. Namun ia menilai hal ini sudah berdasarkan perhitungan yang adil. Meski TTL naik, tetap ada industri yang mendapat subsidi hingga Rp 5 miliar per bulan.