Kamis 25 Oct 2012 13:03 WIB

Presiden Dorong Singapura tak Hanya Investasi di Batam

Rep: Esthi Maharani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam
Foto: BLOOMBERG
Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak Singapura tidak hanya berinvestasi di Batam. Ajakan itu disampaikan saat Presiden SBY menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Singapura, K Shanmugam di Kantor Presiden, Kamis (25/10).

Staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah mengatakan presiden mendorong agar dalam hubungan Indonesia dan Singapura bisa lebih memfokuskan diri pada investasi untuk program MP3EI. Ia mengatakan ada banyak peluang kerja sama di sector ekonomi yang bisa dijalin antara kedua negara.

 

 “Selama ini attensi lebih di wilayah Batam dan sekitarnya. Jadi ada baiknya diperluas di kawasan lainnya di program MP3EI,” katanya. Ia mengatakan selama ini, Indonesia sudah menikmati hubungan ekonomi yang sangat baik dengan Singapura. Tetapi, ke depannya investor dari Singapura harus juga melihat berbagai potensi yang ada di berbagai koridor yang dikembangkan dalam program MP3EI.

 

 Meski belum membidik salah satu koridor dalam program tersebut, Faiz menyakini investor dan pemerintah Singapura pun bisa mengidentifikasi pelung kerja sama ekonomi yang dianggap potensial. Ia optimis perluasan kerja sama itu bisa berkembang dan berlanjut mengingat Singapura menjadi salah satu investor yang berperan di tanah air.

 

“Kalau dari pengumuman dari BKPM beberapa waktu lalu, Singapura termasuk investor yang mengalami peningkatan (investasi) di tanah air,” katanya. Berdasarkan data BKPM, pada kuartal III-2012, nilai investasi Singapura ke Indonesia mencapai 1,5 miliar dolar AS.

Investor asing yang menanamkan modalnya kedua terbesar adalah Inggris sebesar 700 juta dolar AS dan Jepang 700 juta dolar AS. Menteri Luar Negeri Singapura pun menanggapi positif mengenai tawaran tersebut. “Menlu Singapura menyatakan kesiapannya untuk mengkomunikasikan hal tersebut. Tidak hanya pada pelaku ekonomi tetapi juga ke pemerintah melalui Menteri Perdagangannya,” katanya mengutip ucapan Menlu Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement