REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Total, melalui anak perusahaannya, Total E&P Indonesie menandatangani Kontrak Bagi Hasil (PSC) untuk blok eksplorasi Bengkulu I – Mentawai dan Telen di Kutai, Kalimantan. Penandatanganan tersebut dilakukan Total dengan wakil Indonesia Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas).
Dalam siaran pers yang diterima Republika, General Manager untuk Indonesia dari Total E&P Indonesie, Elisabeth Proust, mengatakan eksplorasi ini terkait upaya menambah potensi cadangan hidrokarbon Indonesia. "Total menjadi pemegang 100 persen participating interest dari PSC ini," katanya, Rabu (10/10).
Total, melalui anak perusahaannya, Total E&P Indonesie, telah beroperasi di Indonesia sejak 1968. Perusahaan ini berkonsentrasi di konsentrasi kegiatan operasi di Blok Offshore Mahakam di Kalimantan Timur.
Jumlah produksi yang dioperasikan oleh Total E&P Indonesie di 2011 rata-rata sekitar 2,3 miliar kaki kubik gas per hari dan 64 ribu barel minyak dan kondensat per hari. Menghasilkan 30 persen produksi gas Indonesia, Total E&P Indonesie merupakan operator lapangan gas terbesar di Indonesia yang memasok lebih dari 80 persen kebutuhan gas kilang LNG dan industri domestik di Bontang, Kalimantan Timur.
Selain itu, Total juga memiliki participating interest di Sebuku PSC (lepas pantai Kalimantan Timur), Arafura PSC dan Amborip PSC (Laut Arafura). Ada pula Sageri PSC, South Sageri PSC, Sadang PSC dan South Mandar PSC (lepas pantai laut dalam Makassar bagian selatan) dan Kutai Timur CBM (Kalimantan Timur).