REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom positif membatalkan rencananya mengakuisisi PT Inti (Persero). Lini bisnis yang berbeda menjadi alasan pamungkas yang memutuskan hubungan keduanya.
Direktur IT Solution dan Strategic Portofolio Telkom, Indra Utoyo, mengatakan Telkom merupakan perusahaan yang orientasinya jasa. Sedangkan PT Inti memproduksi perangkat atau manufaktur.
"Kami sudah jawab usulan Kementerian BUMN tentang akuisisi ini. Jawabannya, Telkom tak akan beli Inti," katanya saat dijumpai ROL usai rapat dengan Komisi XI DPR, Senin (8/10).
Indra mengatakan pilihan tak akan mengakuisisi ini sebetulnya telah diketahui sejak dua bulan lalu. Jika Telkom tetap dipaksakan mengakuisisi PT Inti, menurutnya, tetap tak memberikan nilai lebih untuk perusahaan.
Pemerintah berencana melepas sekitar 49 persen saham Inti kepada sesama perusahaan pelat merah. Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengatakan yang paling cocok memiliki saham Inti adalah Telkom atau PT LEN Industri (Persero). Skemanya adalah strategic sales.
Setelah batal mengakuisisi Inti, Telkom justru baru saja menyelesaikan akuisisi pusat data (data center) milik perusahaan IBM Indonesia. Indra mengatakan akuisisi ini sudah selesai pada Agustus lalu.
Data center yang dibeli itu luasannya mencapai empat ribu meter persegi, di kawasan Sentul, Jawa Barat. Namun, Indra menolak menyebutkan berapa nilai yang dihabiskan perusahaan untuk akuisisi tersebut.
Akuisisi IBM Indonesia dalam rangka memenuhi tuntutan strategi memperbesar kapasitas data center mencapai 24 ribu m persegi. Perusahaan menggunakan dana alokasi yang dianggarkan mencapai satu triliun rupiah.