REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Inflasi di bulan September dilaporkan 0,01. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan inflasi di bulan ini terkecil selama lima tahun terakhir. D
Dari data Indeks Harga Konsumen(IHK) di 66 kota, 21 kota mengalami inflasi. Sebanyak 45 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,74 dan di padang 0,54. Deflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 2,18 persen dan Palu 2 persen.
"Kondisi ini menunjukan setelah lebaran, harga sudah kembali lagi normal," ujar suryamin saat jumpa pers, Senin (1/10).
Laju inflasi bedasar tahun kalender sebesar 3,49 dan laju inflasi year on year 4,31. Komponen inti pada September mengalami inflasi sebesar 0,34 persen. Kemudian laju inflasi komponen inti tahun kalender sebesar 3,63 persen dan laju inflasi komponen inti sebesar 4,12 persen.
Inflasi didorong adanya kenaikan harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,57 persen. Kelompok perumahan,listrik, air, gas dan bahan bakar mendorong inflasi 0,35 persen. Kelompok sandang menyumbangka inflasi 1,47 persen. Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebanyak 0,92 persen. Kemudian klompok trasnportasi, komunikasi dan jasa keuangan menyumbangkan inflasi sebesar 0,80 persen.
Suryamin mengatakan infasi bulan ini rendah karena komoditas yang biasanya bergejolak, kali ini mengalami penurunan harga, cabe merah dan cabe rawit misal, produk yang biasanya menyumbangkan inflasi, pada bulan September mengalami penurunan harga. Selain itu, harga daging ayam ras, ikan segar, bawang merah, tarif angkutan udara juga mendorong deflasi.