REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kuota persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Jakarta akan habis pada 15 September 2012 mendatang. Masyarakat hanya bisa pasrah jika BBM bersubsidi habis dan terpaksa beralih menggunakan Pertamax.
"Kok bisa habis? Kalau habis ya terpaksa pakai pertamax," kata salah seorang warga, Aldam Trisena kepada Republika, pada Senin (10/9). Aldam mengaku tidak mengetahui jika kuota BBM bersubsidi di Jakarta akan habis pada 15 September 2012 mendatang.
Ia pun terkejut saat Republika memberitahukannya. Ia hanya bisa pasrah kalau harus menggunakan Pertamax untuk sepeda motornya. Meski tetap akan menggunakan sepeda motor dengan Pertamax, ia memikirkan solusi lain yaitu dengan menggunakan sepeda untuk menuju ke tempat kerjanya.
Apalagi, ujarnya, jarak rumahnya yang berada di Manggarai ke tempat kerjanya di bilangan Casablanka, Jakarta Selatan, tidak terlalu jauh. "Tidak apa lah pakai sepeda, tidak jauh juga kok," ujar pria yang bekerja sebagai sales di counter Apple di Mall Ambassador ini.
Senada dikatakan seorang mahasiswa dari Prasetiya Mulya Bussiness School, Bernhard Johan. Meski ia menggunakan BBM jenis solar untuk mobil pribadinya, ia pasrah dengan dampak kenaikan harga-harga barang pangan sebagai imbas habisnya BBM bersubsidi. "Efeknya bisa-bisa harga mulai naik. Gak menutup kemungkinan bakal ada rusuh juga," jelasnya.