REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pabrikan raksasa asal Taiwan penghasil komponen elektronik diantaranya untuk Apple dan Samsung berminat untuk mendirikan pabrik di Indonesia.
"Ada perusahaan Taiwan yaitu Foxconn yang mau masuk Indonesia, perusahaan itu membuat komponen perangkat keras maupun perangkat lunak bagi hampir semua merek komputer," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Rabu (27/6).
Ia mengungkapkan hal tersebut seusai menyaksikan penandatangan nota kesepahaman antara Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dengan grup pengusaha asal Taiwan Chinese National Federation of Industries (CNFI) di kantor Kementerian Perindustrian.
Kesepakatan tersebut menurut Hidayat didapat saat Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berkunjung ke Taiwan tiga pekan lalu.
"Mereka akan masuk ke Indonesia dengan membawa teknologi dan membutuhkan pekerja sekitar satu juta orang dengan investasi senilai lebih dari satu miliar dolar AS, namun Kemenperin dan Badan Koordinasi Penanaman Modal sedang membuat aturan terkait," jelas Hidayat.
Ia menjelaskan bahwa Foxconn meminta lahan untuk pendirian industri di pulau Jawa. "Tapi saya lebih memilih agar mereka mendirikan pabrik di luar pulau Jawa, kalau demikian sudah pasti akan saya berikan insentif berupa tax holiday, tax allowance dan kemudahan lain," tambah Hidayat.
Ketua umum Apindo Sofjan Wanandi yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa Foxconn sedang membuat kajian (feasibility study) sebagai persiapan untuk masuk ke Indonesia.
"Mungkin waktu kajian adalah satu tahun karena mereka mau masuk dalam ukuran yang sangat besar sehingga butuh satu daerah yang yang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan mereka," kata Sofjan.
Pendirian pabrik di Indonesia menurut Sofjan, untuk perluasan industri dan bukan relokasi pabrik Foxconn di China.
Nama lengkap Foxconn adalah Hon Hai Precision Industry Co., Ltd. dan merupakan penyedia komponen elektronik untuk produk merek Apple, Acer, Cisco, Dell, Hewlett-Packard, Intel, Microsoft, Motorola Mobility, Nintendo, Nokia, Samsung Electronics, Sony, Toshiba dan Vizio.
Menurut Forbes, pendapatan perusahaan tersebut hingga Juli 2011 adalah sebesar 95,19 miliar dolar AS dengan keuntungan mencapai 2,45 miliar dolar AS sehingga menduduki posisi ke-60 sebagai perusahaan terbesar di dunia