Sabtu 23 Jun 2012 13:35 WIB

Jelang Puasa, Waspadai Harga Cabai dan Gula

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Stok gula dalam gudang di Pabrik (ilustrasi)
Foto: usiness.financialpost.com
Stok gula dalam gudang di Pabrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang bulan Ramadhan, Kementrian Perdagangan mewaspadai harga dua komoditas. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan Gunaryo memperkirakan harga cabai dan gula akan naik.

Gunaryo menuturkan kenaikan harga cabe dan gula disebabkan hambatan dari sisi produksi. Suplai Cabai dan gula tahun ini tidak sebagus dibandingkan tahun lalu.

Sedangkan khusus gula, menurut Gunaryo, Jumat (22/6) diakibatkan produksi tahun ini memang belum maksimal. Tahun lalu, produksi gula cukup melimpah sehingga tidak menyebabkan kelangkaan. Kenaikan harga gula, kata Gunaryo juga disebabkan karena adanya perubahan tren industri makanan dan minuman.

Kini pelaku rumah tangga lebih memilih membeli makanan seperti kue dibandingkan membuat di rumah sendiri. Akibatnya permintaan gula bagi industri makanan dan minuman terutama Usaha Kecil Menengah (UKM) semakin meningkat.

“Pabrik mamin harus menyediakan jumlah gula yang cukup gula. Sekarang tren konsumen begitu sehingga permintaan gula meningkat,” kata Gunaryo.

Mengatasi mahalnya harga gula, kementrian perdagangan sudah menginstruksikan kepala dinas dan pabrik gula untuk meningkatkan keikutsertaan dalam pasar murah yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Rencananya pasar murah akan diperbanyak di sepuluh propinsi di Indonesia.

Distribusi gula di wilayah timur dipastikan tidak akan terganggu. Gunaryo mengatakan gula yang diolah oleh Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang berasal dari gula mentah impor masih terus diolah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement