REPUBLIKA.CO.ID, BINTAN - Singapura menantang Indonesia menyediakan pasokan buah dan sayur di negaranya. Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau berkomitmen menyuplai secara kontinue pasokan sayur ke negara tetangga itu. Nota kesepahaman perdagangan itu ditandangani, Ahad (6/5) disaksikan oleh menteri pertanian Suswono di Bintan.
"Sudah dilakukan penandatanganan MoU bupati dengan investor, nanti akan ditindaklanjuti," ujar Suswono. Menurut dia, Indonesia sangat berpotensi masuk ke pasar Singapura.
Dilihat dari segi kualitas, sayuran Indonesia tak kalah dari sayuran asal Cina dan Thailand yang juga banyak masuk ke negeri singa itu. "Dari segi transportasi, kita bisa karena Bintan yang paling dekat jadi bisa kompetitif," kata politisi PKS ini.
Selama ini, Indonesia mengeskpor sekitar 10 persen sayuran ke pasar Singapura. Namun, beberapa tahun terakhir ekspor Indonesia cenderung menurun menjadi enam persen saja. Pada tahun 2014, Indonesia menargetkan bisa mengisi 30 persen pasar sayur dan buah di Singapura.
Suswono mengungkapkan perlu adanya standardisasi yang disepakati antara penyedia sayuran dan permintaan pasar agar bisa terjadi kontinuitas pasokan. "Agar di tengah jalan tidak ada eskpor yang dihentikan," kata dia. Indonesia sempat mengalami penghentian ekspor dari Singapura.