REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) saat ini tengah mengincar pembangunan lima ruas tol yang terdapat di seluruh Indonesia. Adapun lima ruas itu adalah Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi (60 km), Pandaan-Malang, Balikpapan-Samarinda, Pasir Koja-Soreang (10 km), dan Manado-Bitung (53 km), kata Kepala Divisi Pengembangan Jasa Tol Jasa Marga Dedi Krisnariawan usai paparan dalam acara Investor Day 2012 di Jakarta, Kamis (3/5).
"Yang akan kami realisasikan adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, sedangkan sisanya masih menunggu kejelasan dari pemerintah provinsi setempat," ujarnya. Menurut Dedi, empat ruas jalan tol tersebut masih menunggu proses tender oleh pemprov setempat.
Sementara itu, pemerintah harus menyediakan serta membebaskan lahan untuk dikerjakan oleh perseroan.
"Nantinya, kita bisa kerjasama dengan pemprov, BUMN lain, atau pihak swasta," tuturnya. Saat ditanya mengenai kesiapan dana untuk pembangunan ruas tol tersebut, ia enggan membeberkannya. Ia beralasan karena pemprov setempat belum melakukan proses tender.
Menyoal pembangunan jalan tol lintas Sumatera, Dedi menjelaskan piahknya sudah melakukan rapat bersama menteri BUMN, gubernur se-Sumatera dalam rangka mewujudkan jalan tol Sumatera. Koridor trans Sumatera akan membentang dari Bakauheni hingga Banda Aceh, sepanjang Pantai Timur Sumatera. Total panjang mencapai 1.980 km yang menghubungkan tujuh kota besar (pusat kegiatan nasional) lima bandara, enam pelabuhan, dan jalur kereta Bandar Lampung dan Palembang.
Adapun hasilnya adalah telah dibuat daftar proyek jalan tol potensial dan jadwal pembebasan tanahnya (dimulai 2012, 2013, dan 2014) menggunakan dana ABPN. Pancadangan kawasan ekonomi di koridor jalan tol sebagai potensi bisnis BUMN, dan kerjasama Jasa Marga (dapat ditambah BUMN) lainnya dengan pemprov di Sumatera untuk percepatan perwujudan jalan tol.
Beberapa ruas jalan tolyang potensial, antara lain Medan-Kuamanamu-Tebing Tinggi (60%), Medan-Binjai (16 km), Pekanbaru-Kandis-Sumai (126 km), Kayu Agung-Palembang-Bitung (137 km), dan Padang-Sicincin (27 km). Ia menambahkan pada tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal Rp7 triliun. "Dana ini diperoleh dari kas internal dan pinjaman," katanya.