Selasa 10 Apr 2012 15:34 WIB

Dua Bank Raksasa Uni Emirat Arab Lakukan Merjer

Rep: Friska Yolandha/ Red: Heri Ruslan
Emirates Islamic Bank (EIB)
Foto: emirates247.com
Emirates Islamic Bank (EIB)

REPUBLIKA.CO.ID,  DUBAI -- Dua bank raksasa di Uni Emirat Arab siap melakukan merjer. Kedua bank tersebut adalah Bank Dubai dan Emirates Islamic Bank (EIB).

Kedua bank ini merupakan dua anak perusahaan perbankan Islam, Emirates NBD. Kedua pihak telah menyelesaikan pemilihan dan penunjukan tim manajemen terpadu. Keduanya juga telah selesai melakukan pembentukan Komite Eksekutif Terpadu yang akan mengelola kedua bank tersebut.

Keputusan ini menyusul pengumuman yang dilakukan Emirates NBD, yaitu penunjukan Jamal bin Ghalaita sebagai CEO Bank Dubai, selain posisinya yang juga sebagai CEO Emirates Islamic Bank.

Seperti dilansir dari laman Gulf Daily, Ghalaita mengungkapkan pihaknya telah menyelesaikan pemilihan dan menunjuk tim manajemen terpadu untuk mengelola kedua bank tersebut. "Ini tonggak penting untuk mempersatukan dua manajemen bank," ujarnya, Selasa (10/4).

Di bawah satu manajemen baru, semua unit bisnis utama kedua bank seperti korporasi, retail, dan keuangan akan disatukan di bawah seorang kepala divisi yang melaporkan langsung kepada CEO. Emirates NBD telah bekerja untuk mengintegrasikan dua entitas perbankan syariah ini setelah akuisisi Bank Dubai tahun lalu.

Emirates NBD juga telah mengumumkan pengangkatan bin Ghalaita sebagai CEO baru, menggantikan Douwe Oppedijk, yang kini menjadi penasihat CEO Bank Dubai.

EIB mencatat rugi bersih pada 2011 mencapai 448.55 juta dirham dibandingkan dengan laba bersih pada 2010, yaitu 59.34 juta dirham. Aset bank jatuh bebas 32 persen dari 32.74 juta dirham pada 2010 menjadi 21.48 juta dirham pada 2011.

Total aset Bank Dubai pada 2009 adalah 17.4 miliar dirham terhadap total kewajiban 15.7 miliar dirham. Hal ini membuat Bank Dubai kehilangan 290.6 juta dirham. Sekitar 15 persen musnah dari ekuitas, didorong oleh kerugian tingginya pinjaman, kerugian investasi dan tingginya rasio biaya.

Penggabungan dua unit ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan neraca bank Islam yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement