Rabu 18 Jan 2012 21:21 WIB

Diperkirakan, Cadangan Timah Indonesia Hanya 10 Tahun Lagi

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Cadangan timah di Indonesia tinggal sepuluh tahun lagi.  Kepala Humas PT Timah (persero) Tbk, M. Wirtsa Firdaus, menyatakan dengan asumsi cadangan berkisar sampai satu juta ton sementara ekspor 100 ribu ton.

"Kondisi ini menjadi peringatan bagi perusahaan-perusahaan pertimahan agar dari sekarang semua pihak memikirkan kearah konservasi cadangan jika ingin bisnis timah berlangsung lama," ujarnya dalam siaran pers di Pangkalpinang, Rabu (18/1).

Menurut dia, PT Timah saat ini fokus terhadap upaya konservasi cadangan, kebijakan tersebut dilakukan dengan cara memaksimalkan ekspor produk hilir yang berkualitas dan bernilai tinggi sesuai permintaan konsumen seperti tin solder dan tin chemical yang sudah dikembangkan.

"Jika produk hilir semakin banyak diserap oleh konsumen, tentunya umur cadangan timah akan semakin panjang dan nilai ekspor semakin tinggi, tetapi logam timah yang dikirim semakin sedikit dan lebih variatif," ujarnya.

Menurut dia, dengan teknologi pemurnian yang mampu menjawab semua keinginan konsumen, PT Timah optimis ekspor produk hilir tersebut akan meningkat dari tahun ke tahun dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Semakin banyak produk hilir terserap, maka umur cadangan timah akan semakin lama dan berpengaruh terhadap keberlanjutan bisnis perusahaan. Ia menjelaskan, PT Timah walaupun mempunyai mitra dalam penambangan, juga mempunyai tambang-tambang yang dikerjakan sendiri oleh perusahaan.

Menurut dia, pola kemitraan tersebut dilakukan untuk mengakomodir kepentingan masyarakat untuk ikut menikmati hasil dari penambangan, selain itu, perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga yang berbadan hukum.

Mitra yang bertanggungjawab atas para pekerjanya yang sebagian besar terdiri atas masyarakat, namun perusahaan tetap menekankan peraturan pertambangan yang ketat, yang harus ditaati setiap mitra tersebut.

"Pola tersebut yang sebenarnya untuk menjawab pertanyaan bahwa PT Timah saat ini juga mengakomodir keinginan masyarakat untuk dapat menambang, namun dengan aturan yang tegas," ujarnya. Sementara itu, untuk mengeksploitasi cadangan utama PT. Timah tetap melakukan kegiatan penambangan sendiri tanpa melibatkan mitra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement