Senin 12 Dec 2011 16:07 WIB

Mandiri Berencana Rambah Bisnis Mikro Pertanian

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Bank Mandiri mengaku tengah mempelajari penyaluran kredit mikro terutama di pertanian. Direktur Keuangan Mandiri Pahala Mansyuri menuturkan minimnya pengalaman membuat bank tersebut melakukan kajian untuk terjun ke segmen ini.

Ia berujar dibanding perkebunan, sektor pertanian merupakan segmen yang sedikit sulit untuk diberi pembiayaan. Pasalnya, berbeda dengan perkebunan yang sudah memiliki perkebunan inti dan pengusaha yang bergerak di bisnis tersebut, pertanian tidak memiliki debitur jenis ini.

“Di pertanian, bentuknya bisnisnya (termasuk pengusaha) banyak di sektor kecil dan mikro,” katanya saat ditemui wartawan sesudah konferensi pers Economic Forum Mandiri, Senin (12/12). Karenanya, ia mengaku Mandiri melakukan pembahasan agar bisa menggarap segmen ini dengan maksimal.

Sebagai contoh, ia mengatakan sektor pertanian di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), memiliki prospek yang amat besar untuk digarap. “Ini terkait pertanian untuk pangan ternak maupun pangan lainnya seperti jagung,” katanya.

Ia mengaku dibanding wilayah timur lainnya, seperti Papua dan Maluku, Nusa Tenggara menunjukan minat yang signifikan pada kredit ini. “Mungkin Januari ini kita akan melakukan kunjungan untuk mem –follow up,” ujarnya.

Pada November ini kredit  di sektor pertanian baru mencapai 14 persen, dari total penyaluran kredit. Sementara dari data BI, kredit pertanian di perbankan masih sekitar delapan persen.

Mandiri mencatat total penyaluran kredit telah menembus Rp 264 triliun atau meningkat Rp 4 triliun, dari posisi pada Oktober, Rp 260 triliun di mana sektor mikro, komersial dan korporasi menjadi penunjang utama.

Pahala berujar, Mandiri optimis hingga akhir tahun total pertumbuhan akan menembus 25 persen atau meningkat di atas target yang hanya 23 persen. Meski demikian, untuk kredit valas, pihaknya sengaja menahan laju pemberian kredit akibat situasi krisis global yang tak menentu.

Sementara itu, untuk rencana bisnis bank (RBB) 2012, ia mengaku yakin bank tersebut akan terus tumbuh di atas rata-rata industri. "Kita mungkin tumbuh hingga dua persen, dari market nasional yang tumbuh 18 hingga 20 persen," katanya.

Ia menegaskan Mandiri kemungkinan besar, bakal mampu menggenjot kredit 20 hingga 22 persen. Angka ini meningkat dari prediksi yang di sebutkan sebelumnya 19 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement