Jumat 02 Dec 2011 12:25 WIB

Rupiah Siang Jauhi Level Rp 9.000

Uang rupiah/ilustrasi
Uang rupiah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - UNilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Jumat siang, kembali turun jauhi level Rp 9.000 per dolar AS dipicu penanganan krisis utang di Eropa yang masih belum pasti.

Rupiah di pasar spot antarbank Jakarta melemah 110 poin ke posisi Rp 9.100 dari sebelumnya Rp 8.990 dolar AS.

Analis PT First Asia Capital, Ifan Kurniawan, di Jakarta, Jumat, mengatakan, sentimen positif dari kesepakatan enam bank sentral belum cukup mengangkat keyakinan investor untuk terus melakukan pembelian rupiah.

Hal ini disebabkan para pelaku pasar lebih suka melakukan trading dalam jangka pendek, ujarnya.

Menurut Ifan Kurniawanan, pelaku pasar melepas rupiah setelah hari sebelumnya mengalami kenaikan yang sempat dibawah Rp 9.000 per dolar. "Kami perkirakan ada potensi rupiah kembali melemah terhadap dolar AS, karena investor masih meragukan kebijakan dalam mengatasi krisis utang di Uni Eropa sehingga hanya merespon secara temporer," kata dia.

Meski demikian, menurut dia sentimen dalam negeri seperti angka inflasi bulan November 2011 tercatat 0,34 persen MoM (Month on Month) atau 4,15 YoY (year on year), pencapaian itu sejalan dengan ekspektasi dari kalangan analis.

Ia mengemukakan, tekanan terhadap rupiah juga berasal dari ekonomi AS yang menunjukkan perbaikkan yang mengangkat mata uang dolar AS.

Indeks manufaktur di AS tercatat naik menjadi 52,7 persen pada bulan Nopember dari 50,8 persen sebelumnya di bulan Oktober, katanya.

Rupiah, lanjut dia, memang mengalami tekanan pasar yang cukup kuat, namun masih ada ruang untuk kembali menguat. Hal ini akan terjadi apabila enam bank sentral itu jadi menyuplai dolar ke pasar AS dalam upaya mengurangi seret arus dolar itu, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement