REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Oktober 2011 nilai impor barang nonmigas dari Malaysia meningkat tajam hingga 46,99 persen dibandingkan September 2011.
Menurut Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Djamal, di Jakarta, Kamis, nilai impor dari Malaysia yang pada September total mencapai 393,5 juta dolar AS naik menjadi 578,4 juta dolar AS.
"Peningkatan signifikan ini utamanya terjadi karena ada operator telepon seluler yang mengimpor mesin pemroses data digital otomatis dalam jumlah besar," katanya tanpa menyebut nama operator telepon selular yang mengimpor peralatan tersebut.
BPS mencatat nilai impor alat pemroses data digital otomatis dengan nomor HS (Harmonized System) 8471509000 dari Malaysia yang pada September 2011 nilainya 2,76 juta dolar AS meningkat tajam menjadi 55,16 juta dolar AS pada bulan selanjutnya.
Padahal menurut data BPS, pada Oktober tahun 2010 pun nilai impor jenis barang tersebut dari Malaysia hanya 2,17 juta dolar AS.
Menurut data BPS, nilai impor berbagai jenis barang yang termasuk ke dalam golongan mesin-mesin dan pesawat mekanik dari negeri Jiran juga tercatat meningkat sampai 150 persen dari 55,19 juta dolar AS pada September 2011 menjadi 138,20 juta dolar AS pada Oktober 2011.
Neraca perdagangan Indonesia dengan Malaysia tercatat defisit pada 2007 dan 2008 namun sejak 2009 mulai surplus.
Surplus neraca perdagangan Indonesia-Malaysia yang pada 2009 sebesar 1,12 miliar dolar AS turun menjadi 713,61 juta dolar AS pada 2010.
Selama Januari-Agustus 2011, neraca perdagangan Indonesia dengan negara itu tercatat sudah surplus 856,45 juta dolar AS