Selasa 22 Nov 2011 17:18 WIB

Hemat APBN, Pertamina Dukung Kenaikan Harga Gas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mendukung penuh rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar gas (BBG) yang saat ini dinilai belum mencapai titik keekonomian, khususnya untuk sektor transportasi.

Demikian disampaikan Vice President Communication Corporate Pertamina, Mochamad Harun, saat ditemui di sela diskusi Revitalisasi Konversi Gas untuk Transportasi di Gedung Badiklat ESDM, Jakarta, Selasa (22/11).

"Wacana kenaikan BBG menjadi Rp4.100 per liter, kenapa tidak. Sebab, kalau harganya terlalu murah kan tidak akan menarik bagi konsumen," kata Harun.

Harun menjelaskan bahwa agar penggunaan gas di dalam negeri menjadi maksimal, maka harga gas di dalam negeri harus ditata ulang, karena harga gas saat ini masih terbilang rendah.

"Kami dukung dilakukannya tata ulang harga gas domestik. Apalagi saat ini harganya masih murah. Paling tidak harganya Rp4.100 per liter," ujarnya.

Menurut Harun, dengan beroperasinya Floating Storage Regassification (FSRU) di Teluk Naga, Jakarta, pada 2012 mendatang memastikan kebutuhan gas wilayah DKI Jakarta akan tercukupi.

Sementara anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Herman Agustiawan, mengatakan kenaikan harga gas Rp500 per liter akan menghemat pengeluaran pemerintah sebesar Rp 9 triliun.

Oleh sebab itu DEN sangat mendukung rencana kenaikan harga gas tersebut. "Naik Rp500 saja menghemat Rp9 triliun, apalagi naik Rp1.000," imbuhnya. Untuk diketahui, saat ini harga gas di SPBU per liter dijual seharga Rp3.100 per liter

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement