REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 2,23 persen ke level 3,645 pada Selasa (18/10). Sejumlah indeks unggulan dibuka melemah seperti LQ 45 yang melemah 2,4 persen atau 16,07 poin menjadi 645.10 dan ISSI yang turun 2,1 persen atau 25 poin ke level 117,93.
Menurut Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, bursa Indonesia memasuki teritori kelebihan beli. Sehingga berpeluang akan terkena aksi ambil untung (profit taking).
Ia mengatakan aksi ambil untung ini juga dipicu turunnya indeks Dow Jones pada perdagangan semalam sebesar 247,49 poin dan merosotnya bursa-bursa di Eropa dengan rata-rata sebesar satu persen. "Faktor-faktor inilah yang menciptakan suatu peluang IHSG akan terkena profit taking," katanya sebagaimana dilansir imq21.
Hal senada juga diungkapkan senior Research HD PT Capital Tbk (HADE) Yuganur Wijanarko. "Naiknya IHSG selama beberapa hari terakhir membuat indeks dalam kondisi jenuh beli sehingga memiliki kecenderungan untuk menurun (downtrend) dan membuatnya rentan terhadap koreksi," ujarnya.
Ia memprediksi pada perdagangan sepanjang hari ini indeks akan bergerak pada level support 3,575 lalu 3,350 hingga 3,290. Dengan resistance dari 3,750 hingga 3,850.
Senin (17/10), IHSG ditutup menguat 1,75 persen atau 64,335 poin ke level 3.729,015. Indeks saham unggulan LQ45 naik 1,76 persen atau 11,480 poin ke level 661,170.