Rabu 12 Oct 2011 17:24 WIB

BNI dan Mandiri Fasilitasi Pembiayaan Proyek PLN

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA –  Perbankan nasional kompak memberi pembiayaan pada Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sejumlah perbankan memberi pembiayaan untuk pembangunan sejumlah proyek PLN di berbagai daerah dengan nominal hingga triliunan rupiah.

Menurut Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), Gatot M Suwondo, pihaknya terus mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan dan membangun sumber-sumber energi yang menjadi modal strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. “Total fasilitas pembiayaan di bidang kelistrikan yang telah disalurkan BNI mencapai Rp 10,74 triliun, dengan total plafond sebesar Rp 16,14 triliun,” katanya Rabu (12/10).

Ia berujar bagi bank tersebut, industri kelistrikan atau power plant telah ditetapkan sebagai salah satu dari delapan  industri unggulan bisnis BNI. Delapan sektor unggulan sebagai fokus bisnis BNI, yaitu pertanian, komunikasi, kelistrikan, perdagangan besar dan  eceran, migas dan pertambangan.

Selain itu, ada pula konstruksi, makanan minuman (termasuk rokok), bahan kimia atau pupuk, termasuk barang dari karet.  “Dengan ditetapkannya sektor kelistrikan sebagai sektor unggulan, BNI mengimbanginya dengan mengembangkan strategi bisnis pembiayaan, penyiapan sumberdaya manusia dan sarana, serta menyediakan platform untuk penyediaan pembiayaan di sektor kelistrikan,” katanya.

Selain BNI, langkah serupa juga dilakukan PT Bank Mandiri Tbk. Bank ini telah mengucurkan pembiayaan dengan total Rp 4 triliun Kepada PLN hingga akhir bulan September 2011 untuk tujuh proyek di beberapa lokasi.

Direktur Corporate Banking Mandiri Fransisca Nelwan Mok menuturkan dari total pembiayaan yang diberikan, sekitar Rp 309,7 miliar dikucurkan untuk proyek pembangunan PLTU Indramayu yang berkapasitas 3 x 330 MW di Jawa Barat. ”Sedangkan sebesar Rp 289,2 miliar untuk proyek pembangunan PLTU Labuan dengan kapasitas 2 X 315 MW di Banten,” katanya.

Mandiri juga mengucurkan Rp 516,1 miliar untuk proyek PLTU Rembang di Jawa Tengah yang berkapasitas 2 X 315 MW. Bukan hanya itu, pembiayaan sebesar Rp 1,281 triliun juga diberikan ke proyek pembangunan PLTU Lampung yang berkapasitas 2 X 100 MW dan untuk PLTU Sumut berkapasitas 2 X 220 MW.  

Selain proyek pembangkit listrik, Mandiri juga memberikan komitmen pembiayaan untuk proyek transmisi listrik PLN. Yakni pembangunan tansmisi luar Jawa senilai Rp 627,2 miliar, pembangunan transmisi Jawa hingga Bali senilai Rp 700 miliar serta pembangunan gardu induk Jawa hingga Bali senilai Rp 346.4 miliar.

“Ketersediaan pasokan energi yang memadai menjadi salah satu aspek infrastruktur yang dibutuhkan untuk menarik semakin banyak investasi ke tanah air,” katanya. Mandiri juga memberikan layanan perbankan cash polling kepada PLN di mana perusahaan tersebut dapat memantau transaksi pembayaran tagihan bulanan pelanggan serta melakukan penarikan hasil pembayaran secara harian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement