Sabtu 08 Oct 2011 13:39 WIB

Agar Tepat Sasaran, Pemerintah Susun Formula Baru Penerima Subsidi BBM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Pembina Usaha Hilir Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Saryono Hadiwidjoyo mengatakan pemerintah pada saat ini sedang menyusun formulasi baru penerima subsidi bahan bakar minyak atau BBM agar lebih tepat sasaran.

"Dalam waktu dekat ini diharapkan penyusunan formulasinya bisa segera tuntas," kata Direktur Pembina Usaha Hilir Migas, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Saryono Hadiwidjoyo pada acara Diskusi Media tentang Subsidi BBM di Gedung Wisma Antara di Jakarta, Sabtu (8/10).

Dia menjelaskan, berdasarkan kondisi BBM bersubsidi tahun 2010 diketahui bahwa jenisnya ada tiga yakni premium sebanyak 60 persen, solar 34 persen dan sisanya minyak tanah sebesar enam persen.

"Dari premium yang besarnya 60 persen diketahui bahwa sektor pengguna terbesar adalah transportasi darat 89 persen, rumah tangga enam persen, transportasi lainnya satu persen, usaha kecil dan perikanan masing-masing satu dan tiga persen," katanya.

Dia menjelaskan, dengan membuat formulasi baru maka ada kemungkinan prosentase tersebut dapat berubah. "Pemerintah memiliki target pengguna BBM bersubsidi dimana tujuannya adalah agar subsidi BBM ini dapat lebih tepat sasaran di masa mendatang," katanya.

Dia mencontohkan, target pengguna untuk premium adalah pembangkit listrik/genset yang digunakan sendiri di daerah yang belum teraliri listrik.

Selain itu, usaha kecil/mikro untuk mesin-mesin perkakas yang motor penggeraknya menggunakan premium untuk keperluan usaha. Target lainnya adalah motor tempel dan genset bagi nelayan kecil dan pembudidaya ikan skala kecil.

Termasuk pula alat dan mesin pertanian yang motor penggerak dan gensetnya menggunakan bensin yang digunakan oleh kelompok tani dan lain sebagainya.

Sementara target pengguna untuk minyak tanah dan minyak solar adalah usaha kecil dan mikro dan kelompok tani yang membutuhkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement