Rabu 05 Oct 2011 21:30 WIB

Krisis Ekonomi, Pemerintah Kaji Terbitkan Utang Syariah 1 Miliar Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Krisis yang menimpa sejumlah negara di zona euro dan lesunya perekonomian Amerika Serikat berpotensi menghambat rencana penerbitan sukuk global.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati di Jakarta, Rabu, menyusul belum adanya tanda-tanda krisis utang Eropa bakal berakhir. Dengan situasi yang tak kondusif di zona euro dan AS, tentu akan menurunkan daya beli masyarakat, termasuk untuk berinvestasi.

Namun, kata Anny, dibutuhkan pengkajian mendalam untuk memutuskan apakah penerbitan sukuk global tepat atau tidak untuk masuk ke pasar internasional di tengah kondisi perekonomian global yang lesu.

Untuk penerbitan sukuk global, ujarnya, pasti ada mekanismenya, termasuk kapan waktu yang tepat untuk masuk ke pasar global. Ia menegaskan bahwa pembatalan penerbitan sukuk global ini belum diputuskan. Pihaknya saat ini tengah menjaring sebanyak-banyaknya masukan, termasuk dari Dirjen Pengelolaan Utang (DJPU), terkait dengan prosedur penerbitan obligasi yang menggunakan prinsip syariah ini.

Menurut dia, saat ini yang menjadi pertimbangan utama pemerintah dalam menerbitkan sukuk global adalah biaya yang efisien dan kesesuaian pengelolaan fiskal.

Sebelumnya, pemerintah berencana untuk menerbitkan sukuk global pada semester II tahun ini dengan nilai sebesar 1 miliar dolar AS atau setara Rp8,9 trilun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement