REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-- Sejumlah pengusaha mobil di Aceh mengaku dalam setahun terakhir tingkat permintaan mobil menurun hingga 90 persen, sehingga mereka harus gali lubang tutup lubang.
Pemilik Riza Jaya Mobil, Muhammad Rizal di Banda Aceh, Rabu mengaku, tahun ini angka penjualan mobil menurun drastis mencapai 90 persen, sehingga dirinya mengalami kerugian. Dalam sebulan, untuk dana operasional perusahaan sebesar Rp10 juta, tutur Muhammad Rizal.
"Karena tidak ada mobil yang terjual, untuk menutupi biaya operasional kantor dan karyawan harus disisihkan uangnya dari tempat lain," ujar Muhammad Rizal, pengusaha mobil itu.
Dikatakan, minimnnya pembeli mobil di Aceh akibat banyaknya toko mobil (showroom) berkembang, sehingga permintaan setiap tahun terus menurun.
Pada tahun 2008, jumlah showroom di Banda Aceh hanya tiga buah kini sudah puluhan buah, jelas Muhammad Rizal. "Tahun lalu, jumlah mobil yang terjual sebanyak 200 unit sedangkan tahun ini hanya terjual 50 unit. Karena banyak pembeli saya diundang oleh pihak perusahaan untuk jalan-jalan ke Eropa," sebut dia.
Para pembeli, lanjut pengusaha mobil ini dari seluruh penjuru wilayah di Aceh. Pembeli yang datang ada dari Aceh Barat, Aceh Besar, Pidie, Takengon dan Bireun, jelas Muhammad Rizal.
Selain itu, Muhammad Rizal menambahkan, usaha yang dimilikinya menjual sejumlah produk mobil seperti Toyota, Honda, KIA dan Suzuki. Harga yang ditawarkan bervariasi tergantung dengan jenis dan tahun pembuatan mobil.
"Harga paling murah yang saya jual sebesar Rp150 juta dan paling tinggi sebesar Rp200 juta," demikian pengusaha showroom mobil ini. Usaha showroom mobil ini usai tsunami semakin menjamur bahkan hingga saat ini di Aceh usaha tersebut sudah mencapai ratusan, kata pemilik Riza Jaya Mobil.