Senin 12 Sep 2011 18:13 WIB

Andalkan Indonesia Timur, BKPM Rayu Investor Rusia di Moskow

Gita Wirjawan
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempromosikan peluang investasi Indonesia di Rusia melalui acara Pemasaran Investasi Indonesia (MII) 2011, Senin.

Keterangan tertulis BKPM yang diterima di Jakarta, Senin, menyebutkan, tema MII 2011 di Moscow adalah Peluang Investasi dan Pembangunan Regional di Indonesia: Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera utara.

"Acara MII ini merupakan salah satu agenda penting BKPM yang dilaksanakan dalam upaya penyampaian informasi terkini mengenai peluang dan potensi investasi di Indonesia kepada para investor dari Rusia," sebut Kepala BKPM, Gita Wirjawan dalam keterangan tertulis tersebut.

Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia yang tahun 2010 sebesar 1.479 triliun dolar AS, tercatat sebagai kekuatan ekonomi nomor 11 dunia. Selain itu, Rusia juga negara yang tergabung dalam kelompok negara Brazil, Rusia, India, dan China (BRIC). Negara-negara BRIC tersebut oleh beberap aekonomi dunia diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam beberapa tahun mendatang.

Berdasar catatan BKPM, selama kurun 2000-2010, total nilai investasi dari Rusia di Indonesia hanya sebesar 0,56 juta dolar AS. Pada semester I 2011, nilai investasi dari Rusia mengalami perbaikan walau masih relatif kecil yaitu sebesar 1,15 juta dolar AS.

"Acara MII diharapkan meningkatkan realisasi investasi dari para investor Rusia yang saat ini masih kecil. Kita tidak ingin kalah cepat dengan negara lain dalam mempromosikan potensi investasi di Indonesia kepada investor Rusia," sebut Gita Wirjawan.

Gita menyoroti posisi Indonesia dalam perekonomian global saat ini yang semakin membaik serta rencana pengembangan ekonomi Indonesia menuju negara dengan perekonomian terbesar ke-8 pada tahun 2045.

Ia juga menyampaikan perkembangan terakhir atas proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang menggunakan skema kerja sama pemerintah swasta (public private partnership/PPP). Gita juga menyampaikan bahwa pemerintah baru saja meluncurkan kebijakan fasilitas fiskal (tax holiday) bagi investor.

Pemerintah mengharapkan calon investor memiliki keyakinan dalam berinvestasi di Indonesia dengan adanya penyampaian gambaran mengenai iklim investasi yang semakin positif di mata dunia internasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement