REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Kementerian Perumahan Rakyat berharap pihak perbankan menurunkan suku bunga kredit kepemilikan rumah menjadi enam persen per tahun.
"Pihak perbankan diharapkan dapat menurunkan suku bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) menjadi 6 persen," kata Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Manoarfa di Padang, Sabtu. Menurut dia, sekarang suku bunga kredit yang diberikan oleh perbankan rata-rata masih berada pada kisaran 8 hingga 10 persen.
"Tingginya suku bunga kredit tersebut menyulitkan masyarakat yang ingin membeli rumah,"katanya. Dia menambahkan, jika suku bunga kredit bisa turun menjadi 6 persen per tahun, akan memberikan dampak yang sangat besar.
"Masyarakat yang ingin membeli rumah dapat tertolong dengan suku bunga kredit mencapai 6 persen,"katanya. Sampai saat ini persoalan perumahan belum terpecahkan, kata , Suharso Manoarf, di mana jumlah kekurangan rumah pada 2009 terhitung 7,4 juta unit, sedang pada 2014 jumlah kekurangan rumah diprediksi menjadi 12 juta unit.
Dia mengatakan, angka kekurangan kebutuhan (backlog) perumahan di Sumatera Barat (Sumbar) mencapai kisaran 129.300 unit. Kebutuhan rumah paling tinggi untuk Sumbar yakni Kota Padang sebanyak 41.600 unit, Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 13.500 "Kebutuhan terendah yakni di Kota Pariaman dan Kota Sawahlunto, dimana masing-masing hanya 1.000 unit," kata Suharso Manoarfa.
Sementara Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belum punya rumah di Sumbar, tambah Suharso Manoarfa, tertinggi terdapat di Kota Padang, mencapai 9.100 orang dan Kabupaten Agam mencapai 4.000 orang serta Kabupaten Pesisir Selatan mencapai 3.000 dan terendah Kabupaten Dharmasraya 388 orang.
Menurut dia, untuk wilayah Sumatera, Provinsi Riau tercatat paling agresif membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Berdasarkan data 2009, pembangunan rumah MBR di Provinsi Riau sebanyak 8.545 unit, dan Provinsi Jambi sebanyak 4.747 unit.
"Selanjutnya, Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 4.474 unit, Provinsi Kepuluan Riau sebanyak 4.157 unit, Provinsi Sumatera Barat sebanyak 2.248 unit, dan Provinsi Sumatera Utara sebanyak 1.682 unit serta Provinsi Bengkulu sebanyak 360 unit," katanya.
Dia menambahkan, Kementerian Perumahan Rakyat mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 4,4 Triliun untuk program perumahan di Indonesia pada 2012.