Sabtu 11 May 2013 07:14 WIB

Ekonom: BLT Solusi Jangka Pendek yang Rasional

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom FE Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai bantuan langsung tunai (BLT) merupakan solusi jangka pendek yang rasional untuk mengatasi inflasi akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

Sebab, menurut Dahnil, inflasi akibat kenaikan harga BBM akan merampas daya beli masyarakat miskin.

"Para pihak yang tidak bisa menerima BLT bisa saya pahami, terutama partai-partai politik yang khawatir BLT dijadikan alat kampanye bagi kepentingan politik Partai-nya SBY," ujar Dahnil kepada ROL, Sabtu (11/5).

Sayangnya, kata Dahnil, pihak yang menolak BLT  sama sekali tidak memberikan solusi jangka pendek yang paling rasional, untuk mengatasi penderitaan masyarakat miskin akibat inflasi karena kenaikan BBM. 

Ia menegaskan, program-program pemberdayaan tidak mungkin dilakukan dalam jangka pendek. "Itu adalah program jangka panjang yang memang dilakukan, tetapi jangka pendek jaring pengaman yang paling rasional adalah BLT, karena menyelesaikan permasalah-permasalahan jangka pendek bagi masyarakat miskin," tuturnya.

Menurut dia, apabila partai-partai atau capres-capres yang menolak BLT khawatir, BLT akan digunakan bagi kepentingan politik jelang pemilu oleh SBY dan Demokrat sebaiknya mengawasi program itu secara ketat.

"Jangan justru menegasikan kepentingan masyarakat miskin tanpa memberikan solusi yang konkret."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement