Senin 21 Mar 2011 19:26 WIB

Pemerintah Butuh Investasi Air Minum Rp 10 Triliun

PDAM
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah menargetkan pemasangan dua juta sambungan rumah untuk penyediaan air minum dengan kebutuhan investasi Rp10 triliun selama 2011, kata Direktur Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Danny Sutjiono di Jakarta, Senin.

Usai Temu Investor "Prospek & Etika Bisnis Air Berkelanjutan", ia menjelaskan, pemasangan sambungan perpipaan untuk penyediaan air minum rumah tangga tersebut merupakan bagian dari upaya pencapaian target peningkatan akses penduduk terhadap sumber air minum yang aman secara berkelanjutan.

Menurut Danny, hingga tahun 2009 baru 47,6 persen penduduk yang tercatat bisa mengakses sumber air minum aman.

Pemerintah, katanya, akan meningkatkan cakupan pelayanan air minum sebesar 21 persen pada 2015 untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) mengurangi separuh proporsi penduduk tanpa akses terhadap sumber air minum aman dan berkelanjutan. "Untuk itu 8,5 juta sambungan rumah harus dipasang sampai tahun 2015 dan itu membutuhkan investasi Rp46,5 triliun," katanya.

Namun, menurut dia, kemampuan pendanaan pemerintah untuk membiayai pembangunan sambungan perpipaan untuk penyediaan air minum rumah tangga tersebut sangat terbatas.

Dari seluruh investasi yang dibutuhkan untuk membangun 8,5 juta sambungan rumah, ia menjelaskan, pemerintah hanya mampu menyediakan Rp 12 triliun diantaranya dan sisanya diharapkan bisa dipenuhi dari skema pendanaan yang lain. "Karena itu kami mengundang swasta melakukan investasi, termasuk untuk investasi skala kecil antara Rp 30 miliar sampai Rp 50 miliar," katanya.

Pelaku usaha, ia melanjutkan, antara lain bisa mengucurkan dananya untuk membantu penyehatan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang kinerjanya sebagian besar belum baik saat ini. "Dari 324 perusahaan daerah air minum, hanya 140 yang sehat. Kami harap investasi swasta bisa mendorong peningkatan kualitas pelayanan PDAM," kata dia.

Perusahaan yang sudah mulai berinvestasi pada PDAM "kurang sehat" antara lain PT Ciriajasa Rancangbangun Mandiri. Menurut Presiden Direktur PT Ciriajasa Rancangbangun Mandiri Eko Bagus Delianto, pihaknya sudah menanamkan modal pada beberapa PDAM untuk meningkatkan cakupan sambungan perpipaan untuk penyediaan air minum ke rumah-rumah.

PT Ciriajasa sudah menanamkan modal mereka pada PDAM di Lebak, Banten, dengan menggunakan skema kerja sama pemerintah dan swasta. "Kami menyediakan sebagian investasi dan memfasilitasi perusahaan mendapat tambahan investasi dari pihak lain, dalam hal ini perusahaan negara di bawah Kementerian Keuangan PT Sarana Multi Infrastruktur," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement