Selasa 15 Mar 2011 15:18 WIB

Tsunami Jepang Diprrediksi Ganggu Perekonomian Indonesia

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi memprediksi perekonomian Indonesia bakal terganggu akibat gempa bumi dan tsunami di Jepang pada 11 Maret 2011. "Gempa bumi dan tsunami yang memorakperandakan negeri Sakura, jelas dampaknya dalam segi perekonomian juga akan dirasakan Indonesia," kata Sofjan Wanandi pada Seminar Nasional Strategi Peningkatan Daya Saing Bangsa dalam rangka Dies Natalis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, di Solo, Selasa (15/3).

Selain itu, katanya, target pertumbuhan ekonomi 6,3 persen per tahun akan terpengaruh, begitu juga ekspor Indonesia ke Jepang juga akan mengalami gangguan. "Saat krisis tahun 2008 yang melanda negara-negara di Eropa, Amerika saja baru mulai normal dan ini ada musibah lagi di salah satu negara yang maju di kawasan Asia, jelas ini akan menggangu," katanya.

Menurut dia, mulai sekarang harus ada pemikiran untuk ikut mengatasi persoalan tersebut, jangan hanya membicarakan politik tanpa diimbangi untuk kemajuan perekonomian. "Pemerintahan sekarang telah berjalan 1,5 tahun, tetapi yang dibicarakan hanya masalah politik terus dan jarang membicarakan masalah terobosan ekonomi untuk kemakmuran bangsa ini," katanya.

Sepuluh tahun terakhir ini, katanya, dalam memajukan ekonomi Indonesia hanya mengandalkan menjual potensi alam seperti tambang batu bara, minyak, perkebunan dan lain-lain. Bahkan 80 persen anggaran yang ada hanya untuk pembiyaan dan sebagian 20 persen untuk pembangunan. "Kalau kondisinya seperti ini harga minyak naik diikuti barang-barang lainnya, apabila tidak ada efisiensi rasanya berat," katanya.

Guna mengatasi masalah ini perlu sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi dan pihak swasta, memecahkan persolaan tersebut untuk kemajuan bangsa ini, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement