Senin 14 Mar 2011 13:51 WIB

Komitmen Investasi Jepang di Indonesia Jalan Terus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, memastikan komitmen investasi Jepang ke Indonesia tidak akan terganggu terkait bencana gempa bumi. "Seluruh program yang sudah menjadi komitmen dengan Jepang tetap jalan," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (14/3).

Hatta memastikan tidak ada penundaan dan berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang terkait dengan bantuan Jepang berlangsung sesuai rencana. "Sejauh ini tetap jalan, tidak ada yang ditunda. Misalnya apakah itu yang terkait dengan geotermal, MRT, proyek transportasi, bantuan-bantuan JBIC, semua berjalan. Tidak ada yang ditunda sampai sejauh ini," ujarnya.

Untuk itu, ia menjelaskan, pertemuan dengan wakil menteri ekonomi Jepang membicarakan kickoff program prioritas wilayah metropolitan (Metropolitan Priority Area/MPA) senilai 20 miliar dolar AS akan tetap berjalan pada 17 Maret 2011 mendatang.

"Saya tadi berkomunikasi dengan duta besar Jepang, untuk program kickoff meeting, program MPA, itu tetap berjalan. Hanya yang datang wakil menterinya dan itu akan kita laksanakan 17 Maret," ujarnya.

Sebelumnya, pada (14/2), Pemerintah Indonesia memfokuskan kerja sama ekonomi dengan Jepang pada lima bidang utama yang ditandai dengan kedatangan Delegasi Kamar Dagang dan Industri Jepang (Keidanren) dipimpin ketuanya Yonekura Hiromasha.

Kelima bidang utama itu pertama penyediaan infrastruktur transportasi seperti percepatan pembangunan jalan kereta api, pelabuhan, bandara, jalan-jalan, dan pengembangan koridor ekonomi di Jawa senilai 60 miliar dolar AS.

Kedua pengembangan penyediaan listrik dengan sumber energi terbarukan seperti panas bumi dan batu bara dengan emisi karbon rendah. Selain itu bidang yang terkait dengan perluasan kawasan industri khususnya di luar Pulau Jawa sehingga terhubung dengan pelabuhan.

Keempat bidang pengembangan air bersih dan kelima terkait dengan pengembangan energi minyak dan gas. Selain itu, Jepang juga menawarkan konsep bilateral "offside mechanism" yaitu Jepang membayar karbon jika Indonesia mengembangkan energi berbasis emisi karbon yang rendah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement