REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA--Korban tingginya harga minyak internasional mulai terjadi. Penumpang pesawat di Amerika Serikat kini harus menghadapi mahalnya tiket pesawat, gara-gara dalam dua pekan terakhir harga minyak sudah menembus 100 dolar AS per barel.
Komponen biaya tambahan BBM tiba-tiba muncul dalam biaya tiket. JetBlue Airways Corp menyatakan menarik 45 dolar AS untuk fuel surcharge sekali jalan di sejumlah rute ke Karibia. Maskapai lainnya, Delta Air Lines Inc juga menerapkan hal serupa. Menarik biaya fuel surcharge ke penumpangnya di sejumlah rute.
Selain biaya BBM itu, biaya tambahan lainnya juga mulai berlaku. Bila penumpang membawa lebih dari dua tas maka ia kena biaya tambahan. Maskapai juga berhenti menyediakan makanan kudapan gratis.
"Maskapai kini melakukan semua cara gara-gara harga minyak ini," kata Tom Parsons, CEO Bestfares.com. "Penumpang pesawat kini tidak bisa mendapat fasilitas berlebih kecuali sebuah tempat duduk di pesawat," sambung dia. Namun analis bisnis penerbangan dari ITG Investment Research, Matthew Jacob, mengatakan penumpang masih enggan membayar lebih untuk tiket hanya karena harga minyak naik pesat.
Sementara maskapai penerbangan murah, Southwest Airlines Co menyatakan terpaksa menaikkan sedikit tiket mereka. Namun tidak ada biaya tambahan BBM. "Kami tidak ingin merugikan konsumen," kata jubir Southwest, Ashley Dillon.