Senin 07 Mar 2011 18:08 WIB

Asia Pasifik Jadi Pasar Utama Airbus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Airbus meramalkan maskapai penerbangan di Asia-Pasifik akan menerima sekitar 8.560 pesawat baru senilai US$1,2 trilIun dalam 20 tahun mendatang. Jumlah setara dengan  33 persen dari seluruh pengiriman pesawat secara global selama periode tersebut. Asia-Pasifik akan melampaui Amerika Utara dan Eropa sebagai pasar transportasi udara terbesar.

Prakiraan terkini dari Airbus untuk kawasan Asia-Pasifik dipaparkan hari ini di Hongkong oleh Chris Emerson, Senior Vice President Product Strategy and Market Forecast Airbus. Ramalan untuk Asia-Pasifik didasarkan pada pertumbuhan lalu lintas penumpang dan kargo di kawasan, yang lebih tinggi dari tingkat rata-rata, digabungkan dengan penggantian sejumlah besar pesawat yang saat ini beroperasi.

Terkait pertumbuhan, Airbus memperkirakan jumlah penumpang maskapai Asia-Pasifik akan meningkat 5,8% per tahun dan jumlah kargo yang melintasi kawasan akan meningkat 7,0% per tahun. Angka kenaikan rata-rata global di pasar penumpang adalah 4,8% dan kargo 5,9%. Pada saat sama, maskapai diperkirakan akan mengganti 78% dari 3.680 pesawat yang sedang beroperasi dan dengan demikian mengoperasikan sejumlah armada termuda dan paling ramah lingkungan di dunia.

Airbus memperkirakan kawasan Asia-Pasifik akan tetap mendorong permintaan pesawat tipe besar, merefleksikan adanya konsentrasi populasi di sekitar pusat-pusat urban utama, dan kebutuhan kapasitas kursi lebih besar untuk penerbangan antara sejumlah megapolitan yang tumbuh pesat. Oleh karena itu, maskapai di Asia-Pasifik akan mengakuisisi sekitar 3.360 pesawat berbadan lebar baru dalam dua dekade mendatang. Jumlah ini 40 persen dari seluruh pengiriman pesawat berbadan lebar di dunia, dan mencakup 780 pesawat sangat besar seperti A380, dan sekitar 2.500 pesawat berbadan lebar berlorong ganda seperti A330 dan A350 XWB baru.

Meskipun didominasi oleh pesawat berbadan lebar, permintaan terhadap pesawat lorong tunggal di kawasan juga diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang. Sebanyak 5.200 pesawat baru dibutuhkan untuk kategori pesawat kapasitas 100-210 kursi seperti pesawat A320 Family yang laris. Peningkatan ini akan didorong terutama oleh pertumbuhan maskapai berbiaya rendah, serta dibukanya rute baru penerbangan jarak dekat sekunder, khususnya di Cina, India dan Asia Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement