Senin 07 Mar 2011 10:42 WIB

Tak ada Dana Tambahan Bila Konsumsi BBM Membengkak,

Depo BBM, ilustrasi
Depo BBM, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan bahwa tidak ada tambahan dana untuk subsidi BBM jika konsumsi BBM membengkak dari yang ditetapkan dalam APBN 2011. "Angkanya 38,5 juta kilo liter, kalau angka itu terlampaui, tidak ada penambahan dana," kata Menkeu di sela-sela kunjungan ke Pelabuhan Batu Ampar Batam, Senin (7/3).

 

Karena itu Menkeu berharap kuota BBM bersubsidi sebesar 38,5 juta kiloliter tidak terlampaui sehingga alokasi dana di APBN 2011 mencukupi.

Sebelumnya pengamat ekonomi Tony Prasetiantono menilai persiapan realisasi pembatasan BBM bersubsidi belum maksimal apabila diberlakukan mulai April 2011. Namun, jika ditunda dan baru diterapkan Juli 2011, APBN banyak terbebani lantaran subsidi minyak akan meningkat seiring kenaikan harga minyak dunia yang saat ini sudah melampaui level USD115 per barel.

"Asumsi kita masih 80 dolar AS per barel, dan realisasi harga di atas 100 dolar AS per barel. Otomatis akan ada kenaikan subsidi 20 persen, itu perkiraan bila dibagi setahun kira-kira. Tapi masih ter-cover, sekitar Rp3-6 triliun," kata Tony.

Dia memperkirakan gejolak harga minyak akan mereda April-Mei lantaran sebagian negara memasuki musim panas. Dia memprediksi harga minyak dunia akan turun pada level 80-90 dolar AS per barel pada musim panas. Apalagi jika konflik politik di Timur Tengah mereda.

Tony menambahkan, tingginya harga minyak dunia akan mendorong kenaikan harga komoditas lain, terutama pangan. Bahkan bisa merambat ke komoditas lain jika harga minyak tidak terkendali.

Namun, Indonesia agak sedikit beruntung dalam komoditas pangan lantaran mulai memasuki musim panen. "Dalam beberapa bulan ke depan masih akan ada tekanan walaupun tidak sebesar Januari," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement