REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka tertekan 25,60 poin dipicu oleh kembali naiknya harga minyak. IHSG BEI tertekan 0,73 persen ke posisi 3.487,02 poin. Indeks itu diikuti oleh kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) yang bergerak turun 6,69 poin (1,06 persen) ke level 616,17 poin.
Kepala riset Samuel Sekuritas Christine Salim di Jakarta, mengatakan, harga minyak kembali meroket ke level 100 dolar AS per barel setelah kembali memanasnya konflik di Libya semakin merumitkan situasi.
Selain itu, kata dia, rilis data manufaktur pada Februari AS yang lebih baik dari ekspektasi pasar belum memberi sentimen positif pada bursa AS tadi malam dan ditutup melemah signifikan sekitar 1,38 persen.
Indeks Dow Jones melemah 168,32 poin (1,38 persen) ke posisi 12.058,02, memicu bursa-bursa kawasan Asia ikut melemah seperti, bursa Hang Seng melemah 392,77 poin (1,68 persen) ke level 23.003,65, Indeks Nikkei-225 turun 170,07 poin (1,58 persen) ke level 10.583,96, dan Indeks Straits Times tertekan 30,86 poin (1,01 persen) ke level 3.036,74.
"Bursa Asia pagi ini turut dibuka melemah seiring sentimen negatif dari pelemahan bursa AS dan melonjaknya harga minyak dunia," kata Christine. Ia menambahkan, IHSG sendiri pada Rabu ini diperkirakan akan bergerak melemah seiring pergerakan bursa regional meski sebenarnya rilis data inflasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari sebesar 0,13 persen jauh lebih baik dari ekspektasi kalangan pasar.