REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan memulangkan 200 karyawannya yang berada di Libya. Namun, proses evakuasi belum bisa dilakukan karena pesawat dari Indonesia belum bisa masuk ke bandara di Libya.
“Sekarang sedang proses evakuasi . Kita sudah koordinasi dengan berbagai pihak lain termasuk Kementrian Luar Negeri,” ujarnya Cooperate Secretary PT Wijaya Karya , Natal Argawan, ketika dihubungi, Kamis (24/2). “Sampai saat ini kita belum bisa masuk ke Bandara.”
Sebanyak 200 karyawan WIKA itu terlibat dalam proyek pusat perbelanjaan di Qurji Investment Complex di Tripoli. Proyek senilai 11,6 juta dolar ini baru rampung 10 persen yang ditargetkan selesai Juni. “Ini merupakan proyek pertama kami, kita terlibat dalam Project Management Service atau penyediaan jasa manajemen,” kata Natal.
Ia mengatakan kalaupun proyek ini tidak berjalan, WIKA tidak akan rugi karena sudah menerima pembayaran 10 persen dari nilai total proyek. WIKA mendapatkan porsi 70 persen atau sekitar 8,12 juta dolar AS dari total nilai proyek. Dari 8,12 juta dolar AS tersebut, sudah terbayarkan 10 persen atau sekitar 812 ribu dolar AS. “Secara finansial kita tidak rugi, hanya saja keuntungannya tidak maksimal. Kita harapkan proyek ini dapat terus berjalan,” jelasnya.