REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indeks harga saham BEI pada penutupan sesi I perdagangan Jumat jatuh 112,428 poin dan ditutup ke posisi 3.341,689 poin karena kuatnya tekanan jual terutama oleh investor asing.
Dari data perdagangan sesi I Jumat aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 825,025 miliar. Nilai beli investor asing hanya Rp 1,210 triliun, namun aksi jualnya Rp 2,035 triliun, sehingga ada selisih jual bersih (net sell) Rp 825,025 miliar.
Nilai transaksi perdagangan mencapai Rp 3,214 triliun dengan volume transaksi 2,143 miliar saham. Jumlah saham yang naik hanya 21 saham, yang turun 222 saham dan 21 saham tidak mengalami perubahan harga.
Analis riset Valbury Securities Nico Omer Jonkheer di Jakarta, Jumat mengatakan, tekanan yang terjadi pada bursa global dan regional diperkirakan masih menjadi sentimen negatif indeks BEI hari ini.
Selain itu, lanjut dia, prediksi laju inflasi bulan ini yang diprediksi 0,5 persen atau lebih rendah dari Januari tahun lalu tidak direspon dengan baik oleh pasar. Mengingat tingginya harga, harga minyak dunia, serta lambannya kebijakan moneter.
"Sentimen negatif mengenai inflasi yang mempengaruhi pasar beberapa hari ini ditambah dengan melemahnya bursa- global yang mayoritas tertekan menjadi katalis pelemahan indeks lokal," katanya.
Ia menambahkan, arus dana asing yang terus ditarik menjadi salah satu faktor penambah sentimen negatif pada pergerakan indeks dalam negeri pekan ini.
"Belum ada sentimen positif saat ini yang membuat IHSG menguat," kata dia.