REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Petani belum menikmati mahalnya harga cabai di tingkat eceran. Sebagian besar biaya tersedot untuk ongkos distribusi dan perdagangan.
Hal ini disampaikan Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Hasanudin Ibrahim, Rabu (29/12). Ia beberkan, ternyata harga cabai di tingkat petani hanya berkisar Rp 17 ribu-20 ribu per kilogram.
Padahal ketika sudah sampai di kota atau pasar, harganya naik tiga kali lipat mencapai Rp 50 ribu-60 ribu per kilogram.
Menurutnya, tren seperti ini selalu terjadi di saat curah hujan tinggi. Hasil panen mudah busuk sehingga risikonya tinggi.
Selain itu, hujan menyebabkan jalan mudah rusak sehingga proses distribusi cabai menjadi lebih lama.
Advertisement