REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pertamina masih berminat untuk bekerjasama dengan Medco dalam meningkatkan kapasitas produksi perseroan ke depan. Karena itu, Pertamina berencana untuk mengincar aset Medco di Libya.
"Kami masih tertarik untuk bekerjasama dengan Medco, tapi pada asetnya bukan pada sahamnya. Ke depan kita bicara pada aset based bukan
shared based-nya. Di luar negeri, seperti di Libya pun begitu, Kita tertarik membeli lapangannya bukan membeli sahamnya," tutur Komisaris Utama Pertamina, Sugiharto kepada wartawan, Senin (20/12).
Sugiharto menuturkan, strategi Pertamina ke depan untuk mengenjot produksi menjadi satu juta barel per hari, yakni 40 persen meningkatkan produksi yang sudah ada, 40 persen lain dari proses merger dan akuisisi. "Nah merger dan akuisisi itu kita cari cadangan milik orang lain yang kita beli, dan 20 persen sisanya dari eksplorasi," paparnya.