Sabtu 18 Dec 2010 03:56 WIB

Maybank Syariah Patok Pertumbuhan 85%

Rep: Yogie Respati/ Red: Djibril Muhammad
Maybank Malaysia, ilustrasi
Maybank Malaysia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Maybank Syariah Indonesia (MSI) menargetkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun mendatang. MSI pun berencana melakukan konsolidasi unit usaha syariah Bank International Indonesia (UUS BII) pada tahun depan untuk mendorong pertumbuhan 85 persen per tahun.

CEO Maybank, Dato Sri Abdul Wahid Omar, mengatakan dalam lima tahun ke depan MSI membidik peringkat ketiga perbankan syariah Indonesia. "Kita harap pertumbuhan dapat 85 persen per tahun combine dengan growth UUS BII untuk mencapai peringkat ketiga terbesar perbankan syariah Indonesia dengan aset Rp 28 triliun," kata Wahid, dalam konferensi pers peluncuran Maybank Syariah di Hotel Mandarin Oriental, Jumat (18/12).

Ia menuturkan untuk mendukung pertumbuhan MSI pihaknya kini masih mengevaluasi konsolidasi dengan UUS BII, namun diharapkan hal itu dapat rampung tahun depan. Wahid menambahkan konversi Maybank Indocorp menjadi MSI sejalan dengan tujuan strategis grup Maybank untuk memperluas layanan perbankan syariahnya di tingkat regional.

Ia mengakui Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar menjadi pasar penting yang harus dilayani MSI untuk mencapai aspirasinya menjadi pemimpin di industri perbankan syariah. Untuk mencapai pertumbuhan optimis di lima tahun ke depan, Wahid memaparkan MSI lebih fokus pada pembiayaan korporasi, sedangkan ritel menjadi bagian dari UUS BII.

Menurutnya, kondisi industri perbankan syariah Indonesia yang membuka peluang untuk berkembang membuat pihaknya yakin ada permintaan kuat untuk layanan perbankan syariah, tidak hanya konsumsi tapi juga korporasi dan investasi. Selain itu, jelasnya, MSI juga bisa mengambil manfaat di sektor wholesale banking yang selama ini menjadi keahlian grup Maybank.

"MSI bisa mengambil manfaat dari keahlian grup, khususnya unit investment banking, Maybank Investment Bank untuk memasuki pasar modal Indonesia yang saat ini terus berkembang," kata Wahid.

Per November 2010 aset MSI sebesar Rp 1,4 triliun dengan market share 1,6 persen. Sementara, Wahid mengungkapkan di tahun depan MSI menargetkan aset dapat tumbuh 100 persen menjadi Rp 2,8 triliun. "Pada 2015 MSI membidik pangsa pasar delapan persen dan menjadi market leader di kualitas pelayanan," cetus Wahid. MSI beroperasi dengan modal disetor Rp 819,31 miliar.

Di lain pihak, Presiden Direktur MSI, Baharudin Abd Majid, mengatakan pembiayaan MSI lebih akan ditujukan pada sektor dengan pertumbuhan yang baik, misalnya perkebunan, infrastruktur, otomotif dan perumahan. Sementara, tambahnya, produk dan layanan lainnya juga diberikan kepada high net worth individual dalam bentuk kartu kredit syariah, bancassurance, dan produk investasi.

"Untuk mengembangkan bisnis kita juga menjaga cost of fund yg kompetitif dan mengkapitalisasi kemampuan Maybank, juga membawa ahli keuangan syariah ke Indonesia," kata Baharudin. Ia menambahkan seluruh pembiayaan Maybank nantinya 100 persen akan ke korporasi dan komersial.

Di sisi lain, Wahid menambahkan mengenai masalah SDM pihaknya pun akan mendatangkan SDM dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang pihaknya akan terus meningkatkan SDM. Head group islamic banking maybank, Ibrahim Hasan, mengatakan untuk program pelatihan Maybank telah memiliki e-learning. "E-learning ini untuk semua orang Maybank tidak hanya syariah dan kita juga mengembangkan sertifikasi program," kata Ibrahim.

Maybank Indocorp secara resmi berganti nama menjadi Maybank Syariah Indonesia di Oktober 2010. Maybank Indocorp yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1994 telah memperoleh izin konversi menjadi bank umum syariah dari Bank Indonesia pada 23 September 2010.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement