Kamis 16 Dec 2010 01:19 WIB

2010 Tahun Buruk Pak Nelayan

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Stevy Maradona
Ikan tangkapan nelayan
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Ikan tangkapan nelayan

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP--Tahun 2010 menjadi tahun yang paling tidak menguntungkan bagi nelayan di Kabupaten Cilacap, dan juga nelayan di pantai selatan Jawa pada umumnya. Kondisi cuaca yang tidak kondusif membuat tangkapan ikan nelayan melorot.

''Tahun 2010 ini, bagi nelayan Cilacap dan saya kira nelayan di pantai selatan lainnya, menjadi tahun paceklik. Masalahnya, hampir sepanjang tahun ini, cuaca di Cilacap tidak bersahabat sehingga banyak nelayan tidak bisa melaut,'' kata Ketua II HNSI Cilacap, Indon Cahyono, Rabu (15/12).

Disebutkan, dari 12 bulan sepanjang tahun 2010, tidak ada satu pun bulan yang memiliki cuaca bersahabat. Dalam satu bulan, hanya ada beberapa hari saja yang cuacanya masih memungkinkan untuk melaut.

Bahkan pada periode Agustus hingga November yang pada tahun-tahun sebelumnya menjadi masa panen nelayan, pada tahun 2010 justru menjadi masa paceklik luar biasa. Sepanjang tahun selain hujan deras yang kerap mengguyur perairan selatan Jawa,  angin kencang juga mewarnadi kondisi cuaca di samudra sehingga ketinggian ombak mencapai di atas 3,5 meter di wilayah pantai dan 5 meter di wilayah samudra lebih jauh.

Indon menambahkan, akibat kondisi cuaca yang tuidak bersahabat sepanjang tahun 2010 ini, produksi ikan dari wilayah Cilacap juga mengalami penurunan tahun. Dia mengaku tidak tahun persis datanya. ''Namun kalau pada tahun 2009 bisa dihasilkan 3,6 ribu ton, maka tahun 2010 ini mungkin tidak sampai 2,5 ribu ton,'' katanya.

Berdasarkan data di KUD Mino Saroyo Cilacap, hasil tangkapan ikan laut yang disetorkan 9 TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kabupaten Cilacap, dari tahun ke tahun memang cenderung mengalami penurunan. Bila pada tahun 2008 produksi ikan mencapai 5.311.472 kg lebih atau senilai Rp 38,192 milyar, maka pada tahun 2009 turun menjadi 3.667.295 kg atau senilai Rp 34, 932 milyar.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement