Ahad 12 Dec 2010 11:35 WIB

Pertamina Operasikan Terminal Transit Utama Tuban

Rep: agung budiono/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Untuk meningkatkan efisensi distribusi BBM dengan meningkatkan kehandalan fasilitas penerimaan, penampungan dan penyaluran BBM, PT Pertamina mulai mengoperasikan secara penuh Termina Transit Utama (TTU) Tuban.  Fasilitas penyimpanan BBM dengan kapasitas 350.000 Kilo Liter (KL) ini akan menggantikan fasilitas floating storage yang selama ini disewa dengan biaya 10 juta dolar AS per tahun.

Direktur Pemasaran dan Niaga Djaelani Sutomo mengatakan, bahwa pengoperasian TTU Tuban ini merupakan langkah nyata transformasi Pertamina di bidang hilir untuk meningkatkan efisiensi distribusi. "Ini juga menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menyiapkan fasilitas dan perbaikan layanan menghadapi persaingan dimasa depan," tuturnya dalam keterangan tertulis perseroan, Sabtu (11/12).

Djaelani menuturkan, pengoperasian TTU Tuban sekaligus juga mengamankan cadangan BBM untuk Jawa Timur dan juga menjadi penyangga untuk stok BBM Indonesia Timur. Terminal ini memiliki 4 tangki timbun masing masing 50.000 KL (Fixed Dome/Umbrella Roof Tanks),  3 tangki timbun masing masing berukuran 30.000 KL (Fixed Dome/Umbrella Roof Tanks)  dan 3 tangki timbun ukuran 20.000  KL (Floating Roof Tanks)  dan satu tangki Solar 200 KL untuk pemakaian sendiri.

Terminal ini terhubung dengan Instalasi Surabaya Group (ISG) melalui pipa 16 Inchi sepanjang 138 km dengan kapasitas pemompaan 650 KL/jam."Sehingga dapat mengurangi kepadatan lalu lintas kapal di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, karena semua pasokan Solar, Minyak Tanah dan Premium dialihkan ke TTU Tuban dan dipompakan ke ISG di Tanjung Perak Surabaya," paparnya.

Selain itu, lanjut Djaelani, adanya fasilitas pemipaan ini menambah efisiensi operasi karena dapat mempercepat waktu penyaluran dan menghemat biaya distribusi.Sekadar informasi, TTU Tuban juga dengan jumlah fasilitas penerimaan BBM dari kapal tanker (loading) melalui 2 buah  Single Point Mooring (SPM) masing masing 150.000 Dead Weight Ton (DWT) dan 35.000 DWT yang dapat dioperasikan secara bersama-sama, serta dilengkapi dengan sarana penyaluran dari terminal ke kapal tanker (back loading) kapasitas 35.000 DWT.

Untuk penyaluran ke mobil tangki TTU Tuban juga dilengkapi 14 Filling Point dan 4 bays. Semua kegiatan penerimaan, penimbunan dan penyaluran dilakukan secara fully automatic system. Untuk itu,  semua fasilitas tangki timbun  dilengkapi dengan peralatan instrumentasi (Automatic Tank Gauging, dan ascesories pendukung lainnya) untuk mendukung terciptanya Terminal Automation System (TAS) yaitu operasi Terminal yang berbasis otomatisasi, dengan System Redudency.

Semua fasilitas juga telah dilengkapi alat proteksi petir dan gangguan elektrostatis lainnya sebagai bagian pengamanan operasi.Kebutuhan BBM di Jawa Timur sendiri terdiri dari 9.000 KL perhari untuk premium dan 5.500 KL perhari untuk solar yang, yang selama ini dipasok dari ISG Surabaya.

Tangki Timbun di ISG antara lain Premium 49.000 KL, Minyak Tanah 22.000 KL, Minyak Solar 40.000 KL, Minyak Diesel 15.000 KL, Minyak Bakar 26.500 KL, Fame 12.000 KL, Pertamax Plus 2.000 KL dan Pertamax 9.000 KL. ISG juga telah dilengkapi dengan system pelayanan baru kepada pelanggan, melalui pengoperasian Gantry Baru  yang merupakan istilah baru menggantikan Filling Shed lama, dengan sistim Operasi TAS (Terminal Automation System). Selanjutnya dalam menjamin kepuasan Pelanggan ISG juga memperoleh Sertifikat ISO 9001:2000 dari DNV (Det Norske Veritas).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement