REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah mengakui penyerapan anggaran sampai dengan akhir ini akan lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk penyerapan Belanja Kementrian Kelembagaan sampai dengan akhir tahun penyerapan diproyeksikan hanya mencapai 90 persen. Angka ini lebih rendah tujuh (7) persen dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 93 persen.
"Kita telah melakukan forecast akhir tahun memperlihatkan bahwa KL itu akan hanya bisa menyerap 90 persen dari anggaran," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo, saat rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Senin (6/12) petang.
Menurut Agus, sikap pesimistis tersebut dapat dilihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan 30 November. Hingga satu bulan menjelang akhir tahun belanja KL yang terpakai hanya Rp 249 triliun atau 68 persen dari target APBN P. Padahal tahun lalu sampai dengan periode yang sama itu telah sebesar 75 persen dari APBN P atau sekitar Rp 236 triliun. "Jadi ada selisih enam (6) persen dibandingkan dengan tahun lalu," jelasnya.
Walaupun belanja KL kini masih jauh dari proyeksi, namun dia tetap yakin angka 90 persen itu dapat tercapai. Hal ini mengingat banyak yang secara realisasi fisik belum terbayarkan. "Realisasi November ini sebetulnya konsisten karena pada 2006, 2007, 2008 dan 2010, kira-kira 68 persen .Tapi sekarang ini cukup banyak fisik tapi belum ditagihkan," tukasnya.
Agus menjelaskan, dari seluruh total KL hanya 21 KL yang penyerapannya diatas 68,2 persen. Sementara ada 18 Kementrian Kelembagaan itu yang penyerapannya dibawah 50 persen. "Ada 10 KL sampai 30 November ini yang penyerapanny cukup besar," terangnya.
Kesepuluh KL tersebut antara lain Kemendiknas 73 persen, Kemenhan 81 persen, Kementerian Pekerjaan Umum 66 persen, dan Polri 82 persen. Kemudian untuk yang terendah yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan dan dan Kementerian Pertanian.
Secara keseluruhan penyerapan belanja negara sampai dengan 30 November ini, ungkap Agus, hanya sebesar Rp 817, 2 triliun atau 72,6 persen dari total belanja di APBN P. Sementara tahun lalu penyerapannya sebesar Rp 759,8 triliun atau 75,8 persen. "Jadi untuk total belanja negara ini memang kita lebih rendah tiga (3) persen," jelasnya.