Kamis 18 Nov 2010 12:55 WIB

Konsumsi BBM Mencapai 31,66 Juta Kiloliter

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi mengungkapkan, realisasi penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi periode Januari-Oktober 2010 mencapai 31,662 juta kiloliter. Kepala BPH Migas Tubagus Haryono di Jakarta, Rabu, mengatakan, realisasi konsumsi itu mencapai 86,92 persen dari kuota BBM subsidi sesuai APBN Perubahan 2010 yang ditetapkan 36,5 juta kiloliter. "Namun, data tersebut belum diverifikasi BPH Migas," katanya.

Menurut dia, konsumsi premium bersubsidi mencapai 18.948.335 kiloliter atau 88,57 persen dari APBN Perubahan sebesar 21.433.664 kiloliter, minyak tanah 2.009.770 kiloliter atau 52,8 persen dari kuota 3,8 juta kiloliter, dan solar 10.668.196 kiloliter atau 95,3 persen dari kuota 11,194 juta kiloliter. Tubagus mengatakan, berdasarkan prognosa BPH Migas, konsumsi BBM bersubsidi tahun 2010 akan mencapai 38,591 juta kiloliter atau lebih tinggi dibandingkan kuota APBN Perubahan sebesar 36,5 juta kiloliter. "Namun, tambahan kuota harus ada persetujuan DPR karena terkait dengan APBN," katanya.

Ia juga menambahkan, sampai saat ini pemerintah belum melakukan pembatasan pembelian BBM subsidi.

BPH Migas telah meminta PT Pertamina (Persero) tetap menyalurkan BBM kepada masyarakat dengan lancar dan cukup. "Masyarakat tidak perlu khawatir," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya juga meminta Pertamina memperbanyak dispenser BBM nonsubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum. "Besok (Kamis) kami akan mengundang Pertamina, Ditjen Migas dan Kementerian Keuangan guna mengantisipasi kelebihan kuota," katanya.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina M Harun mengatakan, saat ini stok dalam kondisi aman yakni 3,25 juta kiloliter. "Kami juga sudah menambah ketersediaan pertamax," ujarnya.

sumber : ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement